Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Noormah (Bagian Satu)

17 Oktober 2020   08:56 Diperbarui: 17 Oktober 2020   09:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Iya, biasanya selesai mandi dia akan minta uang Rp.20.000, sama Bapak untuk pergi ke Warung, dan itu setiap hari begitu selama 40 hari dan baru nanti sebelum adzan Zuhur Noormah pulang ke rumah untuk sholat zuhur di rumah,"

"Oh gitu. Jadi kalau Bapak nggak di rumah, siapa yang memandikan Ibuk?"

"Noormah gak pernah mau di mandikan oleh orang lain, selain sama Bapak,"

"Oo gitu?"

"Bapak cuma memandikan Noormah, biasanya sebelum jam 9 pagi, Ira selalu merebuskan air buat mandi Ibu nya, setelah dia tuangkan air ke dalam Ember besar dan di campur dengan air dingin, Ira baru meminta Bapak untuk memandikan Noormah,"

"Ira itu anak perempuan Bapak?"

"Menantu. Pernikan Bapak dengan Noormah tidak dikaruniai anak perempuan,"

"Oh gitu, sebelum menikah dengan bu Noormah, Bapak pernah menikah sebelumnya?"

"Iya, kami menikah sudah sama-sama memegang status Duda sama Janda,"

"Sama-sama sudah memiliki anak dari Suami/Istri pertama?"

"Dari suami pertamanya, Noormah mempunyai satu orang anak, laki-laki,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun