Mohon tunggu...
Jonathan
Jonathan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Asian Games dan Nasionalisme Bangsa

11 April 2018   18:44 Diperbarui: 11 April 2018   18:47 1307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
commons.wikimedia.org

Seperti di tahun 1962, pemerintah Indonesia menggunakan sepenuhnya kesempatan ini untuk mendongkrak harga diri bangsa. Di tengah isu-isu politik yang sedang panas menjelang pilpres 2019, serta isu-isu sosial seperti menyebarnya berita fitnah (hoax) dan potensi konflik berdasar identitas di wilayah Indonesia, Asian Games diharapkan bisa memberi angin segar yang menyatukan seluruh elemen bangsa untuk mendukung dan menyukseskan anak-anak bangsa yang bertanding demi melihat bendera merah putih dikibarkan di podium tertinggi. Dari banyaknya cabang olahraga yang dipertandingkan, ada beberapa cabang yang memegang ekspektasi tinggi dari masyarakat untuk bisa berprestasi, seperti sepak bola, bulu tangkis dan angkat besi. Tetapi, bukan berarti cabang olahraga lain tidak penting, karena setiap medali yang disumbangkan atlet-atlet Indonesia akan menjadi pemupuk Indonesia untuk mencapai peringkat yang bagus di perolehan medali akhir.

Baik Pemprov DKI maupun Pemprov Sumsel sama-sama gencar dalam mempromosikan ajang empat tahunan ini. Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno dan Gelora Jakabaring direnovasi dengan membangun fasilitas baru atau memperbaiki fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Atribut-atribut serta iklan Asian Games sudah menghiasi jalanan, transportasi umum, gedung-gedung pemerintah, situs-situs pemerintah, dan tempat-tempat umum baik di Jakarta maupun Palembang, baik berupa logo, trio maskot Asian Games, piktogram cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan, bahkan bendera 45 negara peserta Asian Games yang berkibar megah di tepi jalan. 

Tentunya masyarakat diharapkan agar ikut serta dan memeriahkan pesta olahraga ini sebagai ajang pemupuk nasionalisme. Sayangnya, di era saat ini minat masyarakat terhadap event olahraga tidak setinggi dua puluh tahun yang lalu. Kini, generasi muda lebih tahu pemain-pemain sinetron ketimbang atlet Indonesia yang berprestasi. 

Hal inilah yang membuat stasiun televisi enggan menayangkan acara olahraga seperti SEA Games, Asian Games ataupun Olimpiade ketimbang saat dulu karena khawatir mendapat rating rendah. Akan disayangkan apabila meskipun Pemprov DKI berencana meliburkan siswa selama Asian Games dan mengalokasikan 20% tiket untuk pelajar namun libur tersebut malah dipakai sebagian pelajar untuk bertamasya ke luar negeri, seakan tidak peduli dengan perjuangan bangsa menghidupkan momen yang mungkin hanya terjadi sekali selama hidup mereka. Dan saya tidak mengada-ngada -- itulah yang saya perhatikan saat SEA Games 2011 lalu.

Oleh karena itu, marilah setiap elemen bangsa menyukseskan perhelatan Asian Games ini. Mari penuhi stadion, dukung putra-putri terbaik bangsa, kibarkan Sang Merah Putih, dan jadikan momen Asian Games ini sebagai pemupuk nasionalisme kita!

" Kita adalah sayap-sayap Sang Garuda
Di atas samudera, di langit khatulistiwa
Serukan namamu sampai ke ujung dunia
Ceritakan semua indahnya pada mereka! "

- "Selamanya Indonesia" - 21st Night

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun