Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Realisasi Awal dari Kerjasama antara BEM IAI TABAH dengan BEM Pesantren Jatim

13 April 2022   04:31 Diperbarui: 13 April 2022   04:34 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rabu, 16 maret 2022 BEM IAI TABAH menggelar Kajian Rutin Sekilas Berita (KANTINKITA) di Parkiran Kampus IAI TABAH yang dihadiri oleh Ketua Wilayah BEM PESANTREN JAWA TIMUR sebagai pemateri dan pesertanya Mahasiswa IAI TABAH termasuk perwakilan setiap ormawa, dan tamu undangan dari KAMPUS STIQSI LAMONGAN.

Kajian Rutin ini pada asalnya adalah sebuah program kepengurusan Kementerian Luar Negeri dari periode kepengurusan sebelumnya yang belum terlaksana, yakni Kajian Rutin Sekilas Berita (KANTIN KITA) dan Bincang Asyik Bareng Tokoh (BISIK TOKOH).

Pada tahun ini sebagai salah satu sebuah progres, program tersebut digabung menjadi satu, namun nama besarnya menggunakan lebih ke Kantin Kita yang disalah satu sesinya ada yang condong ke pembahasan berita atau isu terkini disisi lain condong ke berbicara pengalaman seorang Tokoh, sebagai perwujudan peleburan dua program diatas.

Kegiatan Kantin Kita ini dimulai pada pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 15.00. Kegiatan diawali dengan sambutan Presiden Bem dan berlanjut oleh Narasumber yang menceritakan tentang Membangun Potensi Diri: Menumbuhkan Generasi yang Amanah.

Beliau bercerita dinamika yang pernah dialami pada saat  menjadi ketua Himaprodi MPI di INSUD LAMONGAN dan pernah juga mencalonkan diri menjadi PRESMA namun belum berhasil, tapi hari ini beliau menjadi Ketua Wilayah BEM Pesantren JAWA TIMUR.

Diakhir sesi beliau memberikan closing statement bahwa kita jangan pernah merasa cukup dalam belajar, semakin kita merasa bodoh maka kita akan terus belajar, namun ketika kita sudah merasa pintar maka ilmu kita akan stagnan sampai di situ saja.

Penulis: Ardi Julianto | Gambar: Candrika Kumala Tungga

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun