Penawaran sewa iPhone marak di media sosial akhir-akhir ini. Dengan membayar mulai dari Rp20.000, seseorang bisa menyewa, membawa dan menggunakan ponsel premium layaknya milik pribadi. Namun, penyewa harus menyerahkan kartu keluarga, KTP, hingga ijazah asli sebagai jaminan.
Beberapa waktu lalu saya dibuat heran dengan halaman explore Instagram saya yang tiba-tiba menampilkan secara berulang iklan penawaran sewa iPhone. Padahal saya bukan pengguna iPhone. Bukan seorang maniak ponsel, tidak mengikuti akun seputar gadget, dan bukan pembaca rutin konten teknologi.
Kemungkinan ada beberapa teman saya di Instagram yang memiliki ketertarikan pada iPhone sehingga algoritma media sosial ini membawa saya ke konten serupa. Mungkin juga karena akhir-akhir ini saya mencari informasi tentang baterai macbook. Saya memang hendak mengganti baterai macbook yang sudah menurun performanya.
Histori itulah yang kemungkinan besar membawa konten-konten tentang perangkat Apple seperti iPhone dan sewa iPhone ke halaman explore Instagram saya. Sebuah ketidaksengajaan yang akhirnya mengundang rasa penasaran.
Mulai dari Rp20.000
Di Instagram saya menemukan beberapa akun toko penjual dan tempat servis smartphone yang melayani sewa iPhone. Foto beberapa pelanggan yang menyewa iPhone juga ditampilkan.Â
Uniknya, pelanggan-pelanggan tersebut disamarkan wajahnya. Meski demikian tampak bahwa para penyewa iPhone rata-rata kalangan muda milenial dan gen Z.
Seolah tertarik ingin menyewa iPhone, saya mencoba menggali informasi lebih banyak dengan menghubungi dua akun yang menayangkan iklan sewa iPhone. Namun, hanya satu yang memberikan informasi detail. Yakni akun dari sebuah toko smartphone yang tampaknya lumayan populer di Jawa Timur karena memiliki beberapa cabang di sejumlah kota.
Saat menghubungi lewat WhatsApp, saya diarahkan untuk berkomunikasi dengan admin yang mengurusi sewa iPhone. Tanya jawab pun berlangsung.