Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membangun Masa Depan Bahagia di Tengah Risiko dan Ketidakpastian

26 Juli 2017   12:46 Diperbarui: 26 Juli 2017   14:17 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dadu dalam permainan simulasi perencanaan keuangan Praxis (dok. pri).

Hidup bahagia, sejahtera dan berkecukupan, menjadi harapan semua orang. Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga untuk kehidupan di masa depan. Oleh karena itu, ada kalanya seseorang bekerja keras mengumpulkan harta atau kekayaan sedini mungkin.

Seorang fresh graduate misalnya. Ia akan antusias menyambut setiap kesempatan kerja yang datang. Apalagi dengan gaji yang tinggi. Lalu saat ada tawaran pekerjaan lain dengan gaji dan fasilitas yang lebih baik, ia akan beralih. 

Setiap kesempatan akan diambil demi meraih kesuksesan. Anggapannya semakin cepat sukses maka semakin cepat meraih kebahagiaan. Selagi masih produktif apa pun dilakukan secara semaksimal demi tercukupinya kebutuhan hidup saat ini dan nanti. 

Itu wajar karena setiap orang pada dasarnya perlu membangun kehidupan yang baik untuk dirinya dan orang-orang yang dicintainya, terutama keluarga.  Meski demikian kenyataan seringkali tidak seindah harapan. 

Kepastian vs Ketidakpastian

Tuhan memberikan anugerah berupa hidup, sehat dan usia produktif kepada setiap orang. Ketiganya merupakan modal pasti untuk membangun masa depan. 

Tapi di antara kepastian tersebut, ada risiko dan ketidakpastian yang menyertai.  Selagi kebanyakan orang cenderung fokus pada kepastian yang ada di depan mata saat ini, kejadian di masa depan selalu menjadi misteri. Meski seseorang telah merancang hidupnya dengan rapi, tetap saja ada penghalang saat menjalaninya. Sekalipun seseorang bekerja  keras mengumpulkan uang, pasti ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang tak terduga. Setiap saat kemalangan bisa menghampiri, seperti sakit parah, terkena PHK, menjadi korban bencana dan sebagainya.

Hal-hal tersebut bisa menyebabkan harapan yang telah ditetapkan menjadi menyimpang. Dalam kondisi terburuk ketidakmampuan seseorang menghadapi kejadian tak terduga bisa membuat harapan untuk hidup bahagia dan sejahtera justru berbuah nestapa. 

Persepsi vs Realita

Ahli perencana keuangan Henra Sensei dalam acara Kompasiana Nangkring Bersama AXA di Hotel Eastparc, Yogyakarta pada 20 Juli 2017, mengatakan bahwa banyak orang Indonesia bisa dengan mudah mengumpulkan kekayaan, tapi gagap dalam mengelola dan melestarikannya. Salah satu penyebabnya adalah terlalu yakin dengan persepsi, padahal realitanya berbeda.

Contohnya, banyak orang menganggap menabung banyak uang di bank akan menghadirkan kemudahan sumber dana untuk keluarga di masa depan. Sementara realitanya saat seseorang meninggal dunia, tabungan miliknya di bank tidak bisa langsung diakses atau diserahkan ke pewarisnya. Bank akan memeriksa terlebih dahulu apakah sang pemilik meninggalkan kewajiban seperti tunggakan pajak atau hutang. Tabungan seseorang di bank juga bisa dibekukan dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Kompasiana Nangkring - AXA Rencanakan Lebih dengan 3 Pasti (dok. pri).
Kompasiana Nangkring - AXA Rencanakan Lebih dengan 3 Pasti (dok. pri).
Ahli perencanaan keuangan Henra Sensei berbicara pada Kompasiana Nangkring - AXA Rencanakan Lebih di Yogyakarta (dok. pri).
Ahli perencanaan keuangan Henra Sensei berbicara pada Kompasiana Nangkring - AXA Rencanakan Lebih di Yogyakarta (dok. pri).
Persepsi tentang warisan juga berpotensi menimbulkan masalah karena realitanya mewariskan kekayaan kepada anggota keluarga, seperti anak dan istri, bukan hal sederhana. Niat baik seseorang memberikan harta kepada orang-orang tercinta kerap menimbulkan konflik dan sengketa hingga ke pengadilan. Keinginan untuk membahagiakan keluarga seringkali justru menumpahkan banyak air mata. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang untuk memahami peraturan hukum yang berlaku sebelum mewariskan harta dan kekayaannya.

Persepsi tentang gaji yang besar harus diwaspadai. Banyak orang terlena dengan jebakan rasa "nyaman" karena menganggap gaji atau penghasilan yang besar akan membuatnya "aman". Padahal, kebutuhan dan pengeluaran hidup seringkali naik lebih besar.

Ekspektasi terhadap karir dan kesuksesan juga perlu dikendalikan karena seiring bertambahnya usia, produktivitas dan kinerja seseorang akan menurun. Pada saat bersamaan risiko-risiko akan meningkat.

Pahami DenganPraxis

Sekalipun kesejahteraan berkorelasi dengan kebahagiaan, menjadi kaya bukanlah penentu segalanya. Kekayaan yang ada sekarang memang bisa menghadirkan kesenangan hidup untuk saat ini. Namun, belum tentu melahirkan kebahagiaan di masa depan.

Menurut Henra Sensei, untuk meraih kesejahteraan di masa depan setiap orang perlu memiliki perencanaan keuangan yang baik. Orang yang bijaksana dalam mengelola aset/harta, serta bisa memanfaatkannya dengan baik, maka ia berada di jalur yang benar dalam membangun kebahagiaan hidup untuk dirinya dan keluarga.

Hal itu juga yang ditunjukkan dalam permainan Praxis. Permainan yang mengadopsi model permainan monopoli ini mensimulasikan bagaimana seseorang menjalankan peran kehidupannya. Ada pion yang mewakili pemain, dadu untuk menentukan banyaknya langkah, uang mainan, serta beberapa macam kartu yang berisi kesempatan dan risiko yang bisa dialami pemain.


Dalam permainan Praxis, setiap pemain akan berkarir dengan pekerjaan tertentu dan mendapatkan gaji sesuai jabatannya. Dalam perjalanannya ada kesempatan dan pilihan untuk mendapatkan penghasilan lebih banyak. Pemain bisa berganti pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi dan berinvestasi di berbagai sektor yang dianggap menguntungkan. Pemain bisa menabung, memiliki properti dan juga membeli asuransi.

Tapi, ada juga  kemalangan yang bisa tiba-tiba terjadi. Pemain bisa jatuh sakit dan membayar biaya perawatan yang mahal. Tekanan ekonomi akibat inflasi dan kebijakan pemerintah bisa mengubah kondisi keuangan. Pemain bisa kehilangan pekerjaan dan secara bersamaan dihadapkan pada biaya pendidikan anak yang tinggi. Kemungkinan-kemungkinan tak terduga tersebut diawali dari ketidakpastian bilangan dadu yang muncul saat dilempar.

Permainan Praxis menjadi alternatif untuk memahami perencanaan keuangan yang baik. Kebijaksanaan dan kecermatan setiap orang dalam mengambil keputusan-keputusan penting terkait perencanaan keuangan diuji dalam permainan ini. Sehingga pada akhir permainan yang dianalogikan sebagai masa depan, setiap pemain akan memiliki nasib yang berbeda. Ada yang terlilit hutang, ada yang hanya mewariskan sedikit kekayaan, ada yang bisa menikmati dana pensiun, dan ada yang meraih kesejahteraan dengan banyak harta.

Permainan Praxis yang mirip permainan Monopoli (dok. pri).
Permainan Praxis yang mirip permainan Monopoli (dok. pri).
Setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa dipelajari dari permainan Praxis. Pertama, setiap orang perlu memiliki instrumen keuangan pribadi yang bisa dimanfaatkan secara leluasa dan saling melengkapi. Urutannya adalah uang cash, tabungan, dan deposito. Kedua, penting untuk mendayagunakan harta atau kekayaan agar menjadi "surplus". Salah satunya dengan berinvestasi secara legal. Membeli saham, logam mulia, properti dan sebagainya akan bermanfaat di masa depan. 

Ketiga, seseorang sebaiknya memilih jenis aset yang bisa dengan mudah dipindahkan kepada orang tercinta yang dipercaya, seperti keluarga, secara legal. Keempat, di tengah ketidakpasian, perlu dipertimbangkan untuk memiliki instrumen yang mampu meminimalkan atau mengalihkan risiko jika terjadi hal-hal yang tak terduga. Kelima, mengumpulkan harta memang tidak salah. Tapi selagi masih hidup dan sehat, setiap orang perlu berbagi dan menggunakan kekayaannya bersama orang-orang tercinta. Ini adalah bagian dari menikmati hidup.

Rencanakan Lebih

Ketika pertama kali menentukan tujuan hidup untuk masa depan dan mulai melakukan perencanaan keuangan, setiap orang biasanya menetapkan tenggat waktu dan jumlah uang atau kekayaan yang diharapkan bisa mencukupi kebutuhannya.

Fokus akan ditujukan untuk memikirkan bagaimana cara terbaik memenuhinya. Namun, seiring waktu fokus itu akan berkurang. Kesibukan dan datangnya masalah-masalah lain yang menyita perhatian membuat waktu dan target yang telah ditetapkan semula menjadi terlewatkan.

Instrumen perlindungan diperlukan untuk memperkuat perencanaan keuangan (dok. pri).
Instrumen perlindungan diperlukan untuk memperkuat perencanaan keuangan (dok. pri).
Maestro Infinite Protection (MIP) dari AXA Indonesia memberikan perlindungan sekaligus kepastian untuk masa depan (dok. pri).
Maestro Infinite Protection (MIP) dari AXA Indonesia memberikan perlindungan sekaligus kepastian untuk masa depan (dok. pri).
Kondisi ini dapat dihindari dengan melakukan perencanaan lebih, yaitu memiliki instrumen yang mampu memperkuat perencanaan keuangan. Untuk itulah AXA Financial Indonesia yang telah terpercaya dalam asuransi jiwa, asuransi umum, dan pengelolaan aset, menghadirkan Maestro Infinite Protection (MIP).

MIP menjembatani harapan setiap orang untuk menghadirkan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama orang-orang tercinta dengan menyediakan perlindungan dan pertanggunngan atas risiko dan ketidakpastian selama perjalanan hidup. Dengan formula "3 Pasti" MIP memberikan tiga kepastian. Pertama, kepastian perlindungan jiwa dan kecelakaan seumur hidup sampai usia 100 tahun. Kedua, kepastian masa bayar dan masa pertanggungan yang bisa dipilih secara personal. Ketiga, kepastian dana tunai di masa pensiun. 

Premi terkecil MIP senilai Rp5.000.000 per tahun dengan masa pembayaran 5, 10, 15 atau 20 tahun sesuai kebutuhan. Pembayaran preminya cukup fleksibel. Bisa dilakukan melalui autodebet rekening tabungan dengan metode bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan.

Meski masa pertanggungannya hingga usia 100 tahun, tertanggung tidak harus menunggu hingga akhir pertanggungan untuk dapat menikmati manfaatnya. Saat tertanggung memasuki usia 65 tahun MIP memberikan 20% dari uang pertanggungan sehingga manfaatnya bisa dirasakan lebih awal.

Kemudian apabila tertanggung meninggal dalam masa pertanggungan, MIP memberikan 100% uang pertanggungan dikurangi manfaat dana tunai yang telah dibayarkan selama masih hidup. Apabila tertanggung meninggal akibat kecelakaan, MIP memberikan pertanggungan ganda yaitu pertanggungan meninggal dunia dan pertanggungan meninggal dunia akibat kecelakaan. Dengan kata lain MIP dari AXA Financial memberikan ketenangan dan perlindungan atas rencana masa depan.

***

Betapapun terbatasnya waktu dan usia, setiap orang perlu menetapkan tujuan hidup terbaik. Bangunlah kebahagiaan dengan menentukan prioritas dan lakukan setiap rencana dengan cara yang benar.

Harapan hidup bahagia dan sejahtera di masa depan perlu diimbangi dengan kemampuan merencanakan keuangan secara baik (dok. pri).
Harapan hidup bahagia dan sejahtera di masa depan perlu diimbangi dengan kemampuan merencanakan keuangan secara baik (dok. pri).
Setiap orang perlu memahami bahwa dalam membangun kebahagiaan hidup untuk masa depan ada ketidakpastian yang mengiringi. Oleh karena itu, cobalah untuk menganalisa risiko-risiko yang akan dihadapi dan cara mengurangi dampaknya. Pastikan bahwa harta, kekayaan dan kesuksesan yang telah diraih akan menjadi sumber kebahagiaan dan keharmonisan bersama orang-orang tercinta di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun