Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Melihat Bendung Slinga, Solusi Pengelolaan Sumber Daya Air di Purbalingga

17 Desember 2015   13:16 Diperbarui: 17 Desember 2015   13:16 2245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bendung Slinga di Kabupaten Purbalingga (29/11/2015)."][/caption]

Sungai adalah salah satu potensi alam terbesar yang dimiliki Indonesia. Selain menjadi komponen ekosistem dan menyediakan habitat bagi keragaman makhluk hidup, sungai juga merupakan penyedia sumber daya air utama untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Sebagai negara yang masyarakatnya banyak mengandalkan sektor pertanian, Indonesia perlu mengelola dan mengembangkan sungai secara tepat. Banyak petani menggantungkan sungai sebagai sumber irigasi. Jika tidak disiapkan dengan baik kebutuhan irigasi tidak akan terpenuhi. Sungai dan lingkungan sekitarnya pun bisa mengalami penurunan kualitas hingga menyebabkan banjir yang merusak lahan. Hal itulah yang pernah terjadi di Purbalingga beberapa tahun lalu sebelum adanya Bendung Slinga.

[caption caption="Bendung Slinga meninggikan permukaan air sungai Klawing agar mudah dimanfaatkan."]

[/caption]

[caption caption="Debit air Sungai Klawing di sisi yang dibendung begitu melimpah di musim hujan (29/11/2015)."]

[/caption]

[caption caption="Debit aliran sungai setelah keluar dari Bendung Slinga ikut mengurangi resiko banjir."]

[/caption]

Bendung Slinga berada di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Bendung ini dibangun pada aliran Sungai Klawing yang merupakan sungai utama dan terbesar di Purbalingga. Bendung Slinga dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta.

Pada mulanya di Slinga terdapat areal irigasi yang dibangun sejak tahun 1920. Seiring berjalannya waktu serta akibat pembangunan di daerah sekitar, sebagian ambang alam di Sungai Klawing mengalami kerusakan. Permukaan air sungainya menurun sehingga areal irigasi kekurangan debit air dan banyak sawah yang tidak terairi.

Kekurangan debit air dan irigasi yang tidak efektif juga disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang melakukan pengambilan air secara bebas dan langsung dari Sungai Klawing. Pengambilan bebas dilakukan dengan menggunakan pintu kayu sederhana yang tidak dilengkapi pembilas sehingga menggerus ambang alam di sekitar pintu pengambilan. Pada musim kemarau air sungai semakin sulit mengisi areal irigasi. Sementara itu, pada saat musim hujan air mengalir secara berlebihan dan menggenangi lahan.

Mengingat besarnya potensi pertanian di daerah Slinga dan sekitarnya, maka pada tahun 2010 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) membangun Bendung Slinga dan melakukan modernisasi infrastruktur irigasi. Di daerah tersebut Sungai Klawing membentuk alur yang lurus sehingga ideal untuk dibangun bendung. Bendung Slinga selesai dikerjakan pada tahun 2012.

[caption caption="Pilar-pilar beton pada bangunan bendung Slinga. Di bagian atas dibangun kembatan penghubung dua kecamatan."]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun