Mohon tunggu...
Kazebara
Kazebara Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Hidup Seperti Semilir Angin, Menyejukkan Meski Hanya Sesaat. IG @wardhaayu Twitter @WAndriyuni kazebara.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Kemerdekaan, Sebatas Lomba dan Diskon

14 Agustus 2017   20:47 Diperbarui: 15 Agustus 2017   17:59 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Warna warni merah putih menghiasi jalan, gedung, mobil dan segala bentuk yang bisa ditempeli hiasan. Sorak ramai mulai memenuhi kampung-kampung dengan berbagai macam perlombaan, diskon khusus Agustus hingga diskon khusus untuk yang bernama Agus mewarnai semarak Hari Kemerdekaan. Tapi apakah riuh ramai perlombaan dan aneka pagelaran itu ada yang sampai di hati? Membuat jiwa tergugah untuk menjadi pejuang NKRI? Karena sejatinya negeri ini masih berbalut perban penuh luka yang belum sembuh atau bahkan malah sudah bernanah dan membusuk. Karena terabaikan atau sengaja diabaikan.

Sekarang orang ramai saling memberikan komentar, kritik dan hujatan pada kelakuan pemerintah dan tokoh-tokoh atas nama politik dan agama yang berseliweran di TV dan media sosial bak artis papan atas. Salahkah semua itu? Yah.. terserah yang menilai saja lah ya. Semua yang berbau politik dan agama santer jadi bahan pembicaraan berseliweran di medsos. 

Apakabar anak-anak bangsa yang menang perlombaan nasional dan internasional? Peneliti-peneliti tangguh yang hasil risetnya sebagian besar terserak di rak-rak perpustakaan? Pemuda-pemuda berbakat dan jenius yang agak terpinggirkan? Oh,, berita seperti itu fungsinya hanya cukup tahu saja. Tidak cukup lezat untuk dikomentari dan di share seantero negeri.

Coba renungkan kembali, ketika kritik tidak setuju dilayangkan pada pemerintahan, ketika demo menolak harga-harga dan menolak kebijakan, ketika meme hinaan diposting, ketika hujatan untuk kelompok tertentu di share, apakah semua itu benar untuk Indonesia? Benar karena hati yang tulus murni peduli pada beban sosial? Atau hanya untuk memberi makan ego, kepentingan pribadi atau kelompok?

Negara ini semakin menua, bumi gemah ripah ini juga bisa lelah dengan sesak manusia

Mari kita perbaiki, sedikit tidak apa

Sesekali memikirkan negara

Hai kalian yang berjiwa muda

Kaum cendekia

Kamu mau lakukan apa

Untuk Indonesia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun