Mohon tunggu...
wardatuz zahro
wardatuz zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

sperti manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ideologi Gerakan Keagamaan yang Memperjuangkan Toleransi dan Pluralisme

27 Juni 2023   14:00 Diperbarui: 27 Juni 2023   14:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam sejarah peradaban manusia, gerakan keagamaan telah memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi masyarakat. Gerakan-gerakan ini muncul sebagai manifestasi dari keyakinan dan nilai-nilai spiritual yang dianut oleh sekelompok orang. mereka terlibat dalam upaya untuk mengubah cara hidup dan persepsi manusia serta membawa perubahan yang lebih baik dalam masyarakat. Setiap ideologi gerakan keagamaan memiliki nilai-nilai inti yang menjadi pedoman moral, etika dan aturan hidup yang mengikat pengikutnya.

Nah berbicara tentang pluralisme dan toleransi, indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat toleransi tinggi. Indonesia dengan berbagai keragaman budaya, suku, ras dan khususnya agama ini sudah dinilai mampu menciptakan perdamaian ditengah kemajemukan tersebut. Ideologi gerakan keagamaan yang memperjuangkan toleransi dan pluaralisme memiliki landasan yang kuat dalam keyakinan bahwa semua agama dan kepercayaan memiliki landasan yang berharga. Keberagaman itu sendiri adalah sebuah kekayaan yang harus dihormati dan dirayakan. Gerakan ini mendorong kesadaran akan persamaan hak dan martabat setiap individu, terlepas dari agama atau keyakinan yang dianutnya.

Gerakan pluralisme ini seringkali menentang diskriminasi, fanatisme dan ekstrimisme agama. mereka mengajarkan bahwa kebebasan beragama adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi oleh masyarakat dan pemerintah. Selain itu gerakan ini memainkan peran penting dalam membangun kerjasama antara kelompok agama dalam mengatasi isu-isu sosial yang melibatkan kesejahteraan umum seperti kemiskinan, lingkungan hidup, ketidakadilan sosial, dan perdamaian. Gerakan keagamaan yang memperjuangkan pluralisme dan toleransi ini juga mendorong individu untuk memperdalam pemahaman tentang agama mereka sendiri.

Pluralisme dan toleransi saling melengkapi dalam setiap praktiknya. Pluralisme berbicara tentang pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman sementara toleransi melibatkan kesediaan untuk hidup berdampingan dengan perbedaan tersebut. Toleransi merupakan sikap mental dan perilaku yang memungkinkan pluralisme menjadi kenyataan dalam kehidupan sehari-sehari.

Salah satu contoh ideologi gerakan keagamaan yaang memperjuangkan pluralisme dan toleransi adalah interfaith dialogue atau yang biasa disebut dengan dialog agama. mereka berfokus pada dialog antaragama, pemahaman tentang pentingnya meningkatkan toleransi dan kerjasama antar kelompok agama. pemahaman dari gerakan ini juga berbicara bahwa semua agama memiliki kebenaran masing-masing dan tidak seharusnya menimbulkan pertikaian. Mereka berupaya untuk mengatasi konflik perbedaan dan konflik antaragama dengan menjalin komunikasi yang terbuka dan saing mendengarkan. Gerakan ini biasanya mengadakan pertemuan, seminar dan acara lainnya yang melibatkan perwakilan dari berbagai agama. mereka berbagi pengetahuan tentang praktik dan pemahaman agama mereka sendiri dengan upaya untuk meningkatkan pengetahuan sehingga timbul sikap toleransi tinggi. Tujuan lain dari adanya gerakan ini juga untuk menjalin kerjasama antar pemimpin agama, praktisi keagamaan, individu yang tertarik dalam dialog antaragama. Contoh organisasi gerakan ini adalah The Parliament of the World's Religions, United Religions Initiative (URI), Interfaith Youth Core (IFYC) dan Global Ethic Foundation.

Lalu apa dampak yang timbul jika minimnya toleransi? banyak sekali dampak merugikan yang akan terjadi. Seperti halnya diskriminasi yang semakin marak. Diskriminasi biasanya mengacu kepada kelompok minoritas yang berdampak pada pengekangan terhadap hak-hak asasi manusia seperti kebebasan beragama, pendidikan, dan pekerjaan. Kelompok minoritas juga dapat diisolasi, dianiaya atau dipaksa untuk menghilangkan identitas praktik keagamaan mereka. Lalu dampak selanjutnya dalah ketidakseimbangan kekuasaan. Kelompok mayoritas biasanya akan mendominasi dan menindas kelompok minoritas sehingga kelompok minor tidak dapat akses terhadap sumber daya dan kesempatan. Lalu dampak terakhir yaitu sudah pasti akan timbul konflik dan ketegangan sosial, dimana masyarakat yang minim toleransi dan pluralisme akan rentan terhadap konflik karena ketidaktahuan mereka bagaimana cara menghadapi perbedaan dan keragaman tersebut. Mereka berusaha membenarkan apa yang sudah mereka anut dan menyalahkan kelompok lain yang tidak sesuai dengan mereka.

Kesimpulan pembahasan kita adalah meningkatkan sikap toleransi dan pluralisme itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita semua disini hidup berdampingan dan harus saling menjaga  perdamaian agar konflik dan kerugian yang tidak perlu tidak seharusnya terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun