Mohon tunggu...
HUN FLOCKY
HUN FLOCKY Mohon Tunggu... Aktivis budaya Masyarakat Lembah baliem suku hubula

Menulis dan menyoroti pentingnya akar dan identitas budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Survey perluasan lahan sawah di distrik Pisugi, Libarek dan Wita Waya

31 Juli 2025   09:18 Diperbarui: 31 Juli 2025   09:18 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Team survey,P3A dan kelompok tani di lahan sawah (sumber Asur Alua via Wa)

Jayawijaya, Papua Pegunungan -- 31 Juli 2025

Gerakan "perang ekonomi" yang digagas oleh Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Ones Pahabol, terus menemukan wujud nyatanya di lapangan. Pada Kamis, 31 Juli 2025, masyarakat tani dari tiga distrik---Wita Waya, Pisugi, dan Libarek---bersama Tim dari Kementerian, P3A, dan Dinas Pertanian Provinsi melakukan survei teknis awal untuk rencana pembukaan sawah tahap pertama seluas 1000 hektar.

Survei dilakukan langsung oleh tim teknis kementerian bersama struktur kelompok tani dan perangkat lokal. Kegiatan ini menunjukkan kesiapan wilayah dan masyarakat untuk menerima program intensifikasi pertanian secara menyeluruh.

Diskusi

Menjelang sore, dilaksanakan *diskusi mendadak* yang langsung dipimpin oleh _Wakil Gubernur Ones Pahabol_, bersama _Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere_. Keduanya hadir memberikan arahan dan komitmen dukungan terhadap inisiatif lapangan yang telah berlangsung sebelumnya.

"Tahapan pertama 1000 hektar kita kerja di 3 distrik dahulu. Libatkan semua kelompok dan jaga semangat bersama," ujar Wagub dalam diskusi tersebut.

Beliau juga menyebut para pemuda petani sebagai ujung tombak pelaksana tahap pertama: _Asur Alua, Yonas Marian, Onel Tabuni, dan Linus Pabika._

SUARA PETANI MILENIAL

_Yonas Marian_, salah satu pemuda penggerak dari lapangan, menyampaikan refleksi sosial budaya yang mendalam:

 "Bapak terima kasih banyak. Kami mengerti sekarang ini, pesawat Sriwijaya Air terbuka bisa mengakibatkan pergeseran sosial budaya. Maka kami petani milenial akan memanfaatkan kegiatan ini sebagai basis pertahanan masyarakat lokal se-Jayawijaya. Terima kasih juga kepada Bapak Bupati dan Pemda atas wacana sistem penjualan satu pintu. Kami harap ini menambah semangat kerja petani dan masyarakat Jayawijaya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun