Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pembunuhan Suporter Jakmania, Efek Kantor PSSI di Jakarta, Ketum di Medan

25 September 2018   13:02 Diperbarui: 25 September 2018   14:08 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kesekian kali supporter sepakbola harus kehilangan nyawa demi klub kesayangannya bertanding, satu dari supporter Persija yang harus tewas dengan tragis ditangan supporter Persib Bandung.

Persija Jakarta dan Persib Bandung adalah seteru abadi dilapangan hijau dan merambah diluar lapangan hijau yang menimbulkan konflik yang ternyata belum usai hingga hari ini.

Konflik yang berkepanjangan mestinya dapat diantisipasi dan diselesaikan dengan baik oleh pemangku kepentingan yang benar-benar cinta dan menaungi olahraga sepakbola ini.

Berbagai pihak saling menyalahkan satu sama lain, kasus kematian supporter Persija di tahun politik dijadikan alat untuk menjatuhkan lawan politik bahkan seorang kepala Negara pun tidak luput jadi sasaran.

Apakah ada salah satu anggota keluarga kehilangan hartanya karena dirampok disaat menuju kerja atau pulang kemudian seorang kepala Negara disalahkan?

Siapa pemangku kepentingan yang bertanggung jawab disaat anggota keluarganya kehilangan harta karena dirampok? Tentu pihak-pihak terdekat sang korban bisa teman, keluarga untuk mengingatkan maupun kantor atau perusahaan mengupayakan agar tidak terulang lagi seperti contoh antar jemput kerja oleh kendaraan perusahaan dan lain-lain.

Begitu pun dengan korban meninggal supporter Persija, sebelum berangkat korban diingatkan oleh keluarga, disaat korban melewati batas atau diluar otoritas tanggung jawab keluarga maka lepas tanggung jawab keluarga, kemudian tujuannya kemana? Ke stadion sepakbola, maka yang punya otoritas dan bertanggung jawab adalah PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) selaku pemangku kepentingan terutama soal keamanan dan kenyamanan.

PSSI harus bertanggung jawab dalam hal keamanan, karena aparat keamanan (Polisi) hadir di stadion karena permintaan PSSI, bukan permintaan keluarga, organisasi supporter maupun Polisi itu sendiri.

Saat kejadian PSSI tidak hadir sebagai pemangku kepentingan, faktanya tidak ada satupun aparat keamanan yang terlihat ditempat kejadian perkara sang korban.

Padahal, perseteruan supporter Persija dan Persib sering memakan korban jiwa.

Kenapa kasus bentrok antar supporter Persija dan supporter Persib yang berulang-ulang tidak dijadikan pelajaran oleh PSSI untuk menyiagakan keamanan dengan meminta bantuan aparat keamanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun