Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Efek Bima Lampung: Cambuk bagi Kinerja Pemerintah Daerah

21 April 2023   01:56 Diperbarui: 21 April 2023   06:23 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kritik Bima pada Lampung di Tiktok | foto: Tiktok/awbimaxreborn

Pejabat pemerintah adalah pelayan rakyat, katanya. Sudah selayaknya para pejabat melayani dan mengusahakan kepentingan rakyat. Tak ketinggalan pemerintah daerah. Pembangunan dan kebijakan yang dibuat harusnya berpihak pada rakyat.

Namun, apa jadinya kalau pejabat mengabaikan kepentingan rakyatnya? Khianat! Mereka yang demikian telah melukai dan mengkhianati rakyat---tuannya. Mereka ini yang harus mendapat kritik dan teguran.

Seorang pemuda Lampung bernama Bima Yudho menyampaikan kritik kepada pemerintah daerah Lampung melalui video di Tiktok pada akunnya @awbimaxreborn. Kritikannya ini bukan tanpa alasan. Sebab, meski sudah beberapa dekade berlalu, tidak ada pembangunan yang serius dilakukan pemda.

Dalam videonya, Bima mempresentasikan alasan kenapa Lampung sulit maju. Bima memberi salam pembuka secara vulgar, "gue berasal dari provinsi yang satu ini dajjal".

Secara harfiah dajjal diartikan 1) setan yang datang ke dunia menjelang hari kiamat, 2) orang yang buruk kelakuannya, penipu, pembohong. (KBBI) Definisi kedua ini yang rasanya dipakai Bima untuk merepresentasikan pemerintah Lampung.


Alasan pertama Lampung tidak maju-maju adalah infrastruktur yang terbatas. Banyak proyek pemerintah di Lampung yang mangkrak, contohnya di Kota Baru. Dari sejak zaman Bima SD sampai sekarang ia kuliah tidak pernah terdengar lagi pembangunannya.

Jalan raya sebagai 'pembuluh darah' di Lampung hancur seperti terkena gempa dan dibiarkan. Itu artinya pertumbuhan ekonomi dan mobilitasnya lambat, dan bisa menyebabkan kecelakaan.

Padahal dana dari pemerintah pusat ratusan miliar. Poin pertama ini yang menjadi perhatian banyak orang, karena buktinya terpampang jelas. Satu kilometer bagus, satu kilometer rusak ditempel-tempel doang.

Mengutip dari finance.detik.com, berdasarkan peraturan Gubernur Lampung No. 38 Tahun 2022 pasal 8, anggaran belanja daerah anggaran 2023 direncanakan Rp7,38 triliun. Dari total anggaran itu, untuk pemeliharaan jalan, jaringan dan irigasi ada anggaran Rp72,44 miliar. Nominal ini pun, sampai di lapangan bisa berkurang.

Kedua, sistem pendidikan yang lemah. Lampung bukannya kekurangan orang pintar, para menteri pun banyak yang dari Lampung seperti Erick Thohir (ayahnya berdarah Lampung) dan Sri Mulyani. Bima menyebut, proses penyaringan peserta didik di Lampung banyak kecurangan.

Guru menitipkan anaknya, dosen menitipkan keponakannya. Kunci jawaban tersebar kalau mau UN (di tempatmu begitu juga?), yang menyebarkan siapa kalau bukan dari oknum pemerintah?

Ketiga, tata kelola yang lemah. Digambarkan dengan korupsi di mana-mana, birokrasi tidak efisien, hukumnya lemah banget, tidak ditegakkan, suap menjadi makanan sehari-hari.

Keempat, ketergantungan pada sektor pertanian. Lampung menjadi salah satu provinsi penghasil produk pertanian seperti padi, jagung, beras, ketan dan lain-lain. Sektor ini sangat fluktuatif, tidak bisa stabil karena pemerintah pusat yang mengatur harga.

Benarkah jalanan di Lampung memang rusak parah? Simak gambar berikut.

Jalanan Lampung rusak parah | Foto: detik.com, Twitter/@BungkusTukang, TikTok/@miradesianalampung12
Jalanan Lampung rusak parah | Foto: detik.com, Twitter/@BungkusTukang, TikTok/@miradesianalampung12

Atas kritik yang disampaikannya di media sosial, Bima dipolisikan oleh pengacara bernama Gindha Ansori Wayka (13/4/2023). Bima dilaporkan atas tuduhan pelanggaran Undang-Undang ITE. Gindha merasa tak terima dengan pernyataan Bima, khususnya pada kalimat "provinsi satu ini dajjal". Ia menganggap Bima memutarbalikkan fakta tentang Lampung.

Siapa Gindha Ansori Wayka? Apakah ada hubungan kerabat dengan, atau disuruh oleh Gubernur Lampung? Mengutip dari liputan6.com, Gindha membuat laporan atas inisiatif pribadi, bukan suruhan gubernur. Ya iyalah, masa mengaku kalau suruhan?

Perlu diketahui, advokat sekaligus dosen tetap Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung ini juga menjadi Tim Hukum Gubernur Provinsi Lampung periode 2018/2019. Nah kan, ada rekam jejaringnya.

Bima yang saat ini menempuh studi di Australia, berencana mengajukan visa protection subclass 866 dari pemerintah Australia yang membuatnya bisa mendapatkan kewarganegaraan baru dan tinggal permanen di sana.

Akibat kritik yang dilontarkannya, keluarga dan kerabatnya di Indonesia mendapat intimidasi langsung dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Sang gubernur mengaku bisa sakit jantung melihat kasus Bima ini. Hubungannya, Pak...?

Ayah Bima, Juliman, dipanggil untuk bertemu dengan Wakil Bupati Lampung Timur. Sang bupati sendiri disebut segan bertemu ayahnya, seorang PNS yang sebentar lagi pensiun. Sang wakil bupati telepon pada Gubernur Lampung. Dalam telepon itu, ayah Bima disebut tidak becus mendidik anak. Sang gubernur bakal memproses kasus ini.

Namun, Polda Lampung menghentikan penyelidikan kasus terhadap Bima Yudho. Sebab, dalam video Bima, tidak ditemukan unsur pidana. Menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung, Kombes Donny Arief Praptomo, kata 'dajal' yang diucapkan Bima adalah kata benda, tidak merujuk pada suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) tertentu.

Donny menambahkan, tidak ditemukan kalimat-kalimat lain yang memiliki makna yang menimbulkan ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA. Cerdas.

Hanya berselang beberapa hari setelah Bima beraksi, mendadak jalanan di Lampung dibangun dengan cor. Ajaib. Hal ini mengundang reaksi kagum dan susah dipercaya para warganet. Seperti membangun candi Roro Jonggrang, semalam jadi.

Rusaknya jalan di Lampung viral di medsos, baru dibangun | foto: IG/indozone.id
Rusaknya jalan di Lampung viral di medsos, baru dibangun | foto: IG/indozone.id

Efek Bima di media sosial telah membuat jalanan di Lampung yang rusak parah diperbaiki 'dalam semalam'. Banyak warga yang salut, memuji dan mendukung Bima bahkan membuat aduan pada Bima. Memangnya dia pegawai pemerintah? Karena kritiknya, pemerintah Lampung baru bergerak. Berarti dananya memang ada.

Dari 38 provinsi di Indonesia, tidak hanya Lampung yang memiliki infrastruktur tidak memadahi. Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, daerah asal istriku pun sejak dulu begitu. Di daerahmu juga? Apa perlu diviralkan dulu baru dibangun? --KRAISWAN 

Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun