Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan Kemerdekaan ke-77 RI agar "Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat"

26 Agustus 2022   23:29 Diperbarui: 27 Agustus 2022   20:34 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak berjoget sebelum menerima hadiah | dokumentasi pribadi

Tak hanya bendera dan umbul-umbul, bapak-bapak berinisiatif membentangkan tali senar melintasi jalan aspal untuk memasang lampu LED berwarna-warni di antara rumah warga. Jalan di RT kami makin meriah saat malam.

Mulanya, hanya RT kami yang memasang lampu warna-warni. Tak lama, diikuti RT lain. Jadilah kampung lampu berwarna. Dekorasi yang meriah ini kiranya mewakili kebangkitan semangat kembali merayakan HUT kemerdekaan RI setelah dikungkung pandemi Covid-19.

Senam bersama dan lomba-lomba

Tujuhbelasan tanpa lomba-lomba bak nasi padang tanpa sambal. Hambar. Dalam penantian arahan pemda ketua RT memintaku menyiapkan konsep acara untuk malam tirakatan. Tidak disinggung tentang lomba-lomba.

Padahal lomba-lomba ini yang memicu daya juang layaknya para pahlawan pejuang kemerdekaan. Kalau hanya malam tirakatan, serunya di mana? Hanya sambutan-sambutan, lalu makan, terus pulang?

Syukurnya, kurang dua minggu dari hari-H, panitia sudah terbentuk dan segera melakukan rapat perdana di rumah Pak RT. Acara dimulai dengan doa pembuka, sambutan ketua RT lalu pembacaan susunan panitia. Dilanjutkan dengan pembahasan acara, anggaran dan warna sari.

Acara lomba diawali dengan senam bersama, dilaksanakan tanggal 14 Agustus 2022 jam 15.00 WIB. Disebabkan waktu yang mendesak dan kesibukan tiap panitia, hanya disiapkan dua lomba yakni estafet sarung dan estafet tepung. Konsepnya tim keluarga terdiri dari unsur bapak, ibu dan anak.

Keseruan warga mengikuti lomba | dokumentasi pribadi
Keseruan warga mengikuti lomba | dokumentasi pribadi

Pada rapat kedua, panitia mengusulkan ditambah satu lomba yang meriah tapi mudah persiapannya. Sebab jika hanya dua lomba itu akan cepat selesai. Kurang greget. Akhirnya disepakati makan kerupuk sebagai tambahan lomba.

Senam dan semua lomba diikuti oleh hampir semua warga, dengan suasana meriah dan antusias tinggi. Sempat gerimis saat senam, membuatku was-was, bakal bubar jika hujan. Batal lomba. Namun, gerimisnya cuma numpang lewat. Sehingga perlombaan tetap terlaksana. Inilah momen pulih bersama dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia.

Malam tirakatan

Penutup rangkaian acara tujuhbelasan yakni malam tirakatan, tanggal 16 malam. Disebabkan persiapan mendadak, panitia sampai lupa menganggarkan untuk tratak dan panggung. Padahal malam puncak perayaan kemerdekaan bangsa, masa tidak pakai tratak dan panggung... Tidak greget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun