***
Tidak berarti hidup di desa terus enak. Idealnya, orang desa adalah bos atas diri sendiri betapa pun roda ekonominya lambat. Yang lebih mengerikan dari membabu di kota adalah jadi babu di kampung sendiri.
Seperti dikutip Mahbub. Ada tidak enaknya hidup di desa, karena tidak memiliki apa-apa lagi. Seorang pemuda merantau ke Jakarta. Pulanglah ia waktu lebaran. Menurut Perda No. 11, pedagang asongan kini dilarang berjualan di lampu merah.
Mengganggu lalu lintas. Bisa ditangkap dan didenda. Niatnya pemuda ini tinggal saja di kampung, membantu bapaknya mengurus sawah. Bapaknya menolak. "Kami sendiri di sini susah payah. Tanah sendiri sudah tidak punya, terpaksa memburuh di tanah orang." (Asal Usul, Mahbub Djunaidi, halm. 396)
Jadi, hidup di desa syukurilah, tinggal di kota nikmati saja.