Mohon tunggu...
Gerry Raditya
Gerry Raditya Mohon Tunggu... Lainnya - Yare yare

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rumah Tua Topeng Tanduk

7 Desember 2020   22:02 Diperbarui: 7 Desember 2020   22:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Seorang pria yang selalu pulang kerja larut malam karena lembur, mampir ke sebuah minimarket untuk membeli sebuah bir. Setelah membeli, lantas pria tersebut meminum bir-nya sembari berjalan menuju apartemenya. Saat di perjalanan pria tersebut terhenti di depan sebuah rumah tua yang sudah terbengkalai belasan tahun. Ia terkejut karena melihat seseorang mengenakan topeng penuh tanduk yang sedang menyeret seorang wanita ke dalam rumah tersebut. Ia sempat berpikir "ah mungkin aku mulai mabuk karena bir ini, mana mungkin rumah tua ini ada penghuninya." katanya dalam hati. Tapi karena rasa penasarannya dan tak pernah terpikir untuk melihat isi rumah tua tersebut, ia pun mulai mengikuti orang yang mengenakan topeng tersebut ke dalam rumah. Perlahan-lahan ia ikuti, ternyata rumah tersebut sangat luas dan memiliki banyak ruangan. Karena gelap gulita dan asik melihat sekelilingnya pria tersebut kehilangan jejak orang bertopeng tersebut.

Tiba-tiba terdengar suara aneh dari sebuah ruangan didekatnya, "ah suara apa itu, seperti rintihan seorang wanita?"katanya dalam hati, dan ternyata benar ada lampu yang menyala dari dalam ruangan tersebut. Ia pun mengendap-endap secara perlahan mendekati ruangan tersebut dan mecoba mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat. Betapa terkejutnya pria tersebut melihat wanita yang tadi diseret ke dalam, yang badannya sudah diikatkan pada sebuah tiang besi dalam keadaan pakaian yang sudah dilucuti dan sedang dimutilasi salah satu tangan dan kakinya dengan mulut yang dibekap agar tidak bisa berteriak. Pria tersebut hanya bisa terdiam kaku, lututnya lemas dan keringat dingin mulai membasahi tubuhnya. Selang beberapa waktu, orang bertopeng tersebut mulai menyetubuhi wanita itu. Pria tersebut sudah tidak tahan melihatnya dan ingin segera pergi dari tempat itu, Namun saat ingin beranjak dari tempatnya ia menginjak sebuah kaleng besi yang membuatnya ketahuan. Kejar-kejaran dalam rumah tua itu pun terjadi.

Pria tersebut sangat panik dan lari tak karuan di dalam rumah. Ia berusaha mencari jalan keluar tapi tidak kunjung ketemu dan malahan rasanya rumah tua tersebut seperti sebuah labirin yang setiap saat ruangannya berubah-ubah. Pria tersebut mulai pasrah dan tidak tahu harus lari kemana lagi dan akhirnya ia malah kembali ke ruangan wanita tadi. Ia terkejut wanita tadi ternyata masih bernafas dan meminta tolong untuk dilepaskan badannya yang diikat pada tiang tadi. Saat sudah melepaskan wanita tadi, wanita tadi meraih kepala pria tersebut dan berbisik "dasar bodoh hahahahaha" Pria tersebut segera melemparkan wanita tadi ke lantai. Pria tersebut bingung apa yang telah terjadi dengan rumah ini dan ketika ia ingin beranjak dari ruangan itu tiba-tiba sebuah kapak langsung membelah kepalanya dari belakang dan pria tersebut langsung tewas begitu saja. 

Tiga tahun berlalu, ada seorang mahasiswa yang bernama Jerry Pinkerton yang baru saja pindah ke sebuah apartemen di lantai 8. Apertemennya terbilang dekat dengan permukiman warga dan pusat perbelanjaan. Saat malam minggu Jerry bersama pacarnya yang bernama Canis Anerik yang sama-sama seorang mahasiswa pergi untuk kencan. Mereka pergi jalan-jalan ke pusat perbelanjaan, karena asik berkencan waktu sudah menunjukan pukul 22.30 PM dan mereka untuk memutuskan untuk pulang. Karena Jerry merupakan pacar yang baik hati, sholeh, dan suka menolong, Jerry mengantarkan Canis hingga rumahnya. Namun saat di perjalanan seketika hujan deras, terpaksa Canis pergi ke apartemennya Jerry untuk berteduh sembari menunggu hujan reda. Dua jam berlalu, hujan pun tak kunjung reda Jerry menyarankan Canis untuk menginap di apartemennya. "Canis sebaiknya untuk malam ini kamu menginap di sini saja, lagian ini sudah sangat larut dan hujan juga belum reda, gimana?" Tanya Jerry. "eh emangnya boleh, aku gak bikin repot kamu nih, awas jangan berbuat yang tidak-tidak padaku ya!" jawab Canis. "iya, emangnya aku mau ngapain kamu, lagiankan cuma menginap malam ini saja, sana ganti baju sudah aku siapkan" "baiklah terimakasih banyak ya Jerry". Setelah itu mereka tidur, Canis tidur di kasurnya Jerry sedangkan Jerry tidur di lantai menggunakan sleeping bag dengan tambahan bantal. Pada pukul 03.00 AM, Jerry terbangun karena mendengar suara seperti benda jatuh atau semacamnya. Jerry melihat sekeliling tapi tidak menemukan benda jatuh lainnya,malahan Jerry mengamati Canis sambil tersenyum.

Saat melihat Canis, Jerry melihat ada cahaya dari bawah yang ternyata berasal dari rumah tua terbengkalai yang jaraknya 2 rumah dari apartemen Jerry. Lantas Jerry mengambil teropongnya untuk mengamati dari apartemennya. Jerry melihat ke sebuah ruangan yang berisi banyak alat pemotong dan juga terdapat seperti alat perlengkapan ritual atau persembahan. Selang beberapa waktu, Jerry melihat seorang pria berbadan besar memakai topeng penuh tanduk yang menggenggam sebuah kepala seseorang. Lantas Jerry sangat terkejut dan segera tidur kembali. Keesokan harinya Jerry mengantarkan Canis pulang ke rumahnya. Setelah kejadian itu, rasa penasaran Jerry terhadap isi rumah tua itu semakin menjadi-jadi. Setiap malam Jerry selalu mengamati rumah tua itu dari apartemennya. Hingga keesokan harinya Jerry memutuskan untuk memasuki rumah tua itu pada siang hari. Sebelum menuju ke rumah tua tersebut tak lupa Jerry menyiapkan perlengkapan untuk berjaga-jaga seperti tongkat pemukul dan senter. 

Di depan gerbang rumah tua itu entah mengapa Jerry merasakan suasana yang mencekam. Walaupun sudah berniat untuk memasuki rumah tersebut, tetap aja masih ada keraguan dalam hatinya. Untuk memastikan, Jerry mengecek halaman rumah tersebut dan hanya menemukan barang-barang bekas yang berserakan. Setelah mengecek halaman sekitar, akhirnya Jerry masuk ke dalam rumah tua tersebut. Di dalam sangat gelap walaupun waktu siang, bau ruangannya sangat amis seperti bau darah, dan juga terasa pengap. Cukup lama Jerry berkeliling hingga ia menemukan ruangan aneh dengan sebuah lubang besar dan dikelilingi banyak lilin. Karena penasaran dengan lubang tersebut, Jerry mengambil senter dan mencoba menyoroti lubang tersebut tetapi tidak terlihat apapun bagaikan jurang kegelapan. karena masih penasaran Jerry mencoba melemparkan sebuah pecahan kaca ke dalam lubang tersebut untuk mendengarkan suaranya agar mengetahui kedalaman lubang itu. "Mungkin jika aku melempar pecahan kaca ini, mungkin aku bisa mengetahui seberapa dalam lubang ini", kemudian Jerry melemparkan pecahan kaca itu, beberapa detik berlalu tidak terdengar sama sekali kaca yang dilemparkan ke dalam lubang itu.

"Aneh sekali memangnya seberapa dalam lubang ini?atau lubang ini tidak memiliki dasar?" Tanya Jerry dalam hati. Tak lama kemudian Jerry mendengar bisikan dari dalam lubang "ayo, masuklah dan bergabung bersama kami." Suara bisikan itu semakin jelas terdengar dan membuat Jerry terus mengamati dan mendekat ke lubang tersebut dan tiba-tiba, sebuah tangan yang sangat panjang dengan kuku-kuku yang sangat tajam menarik kepala Jerry dan membuat Jerry jatuh ke dalam lubang tersebut. "Ah tidak! Tolong aku siapa pun!!". Tidak tahu apa yang terjadi, Jerry melihat seorang wanita bergaun putih dan berambut pirang, sontak Jerry bertanya "Siapa kamu? Apakah kamu penunggu rumah ini? Jawab aku!". Seketika Jerry mendapatkan vision, seperti peristiwa yang sangat kelam yang pernah terjadi di rumah tua ini dan wanita tersebut semakin lama semakin menjauh dan tak nampak lagi dan seketika Jerry terbangun di depan pintu rumah tersebut "ah apa yang terjadi barusan? Kenapa aku bisa ada disini? Aneh sekali" katanya.

Jerry memutuskan untuk pulang karena lelahnya yang tak tertahankan. Sampainya di apartemen Jerry langsung tidur tanpa mandi terlebih dahulu. Kejadian aneh mulai dirasakan Jerry, seperti suara-suara aneh yang ada di langit-langit kamarnya, ketukan-ketukan meja, hingga barang-barang jatuh dengan sendirinya. Saat pulang dari kampus, Jerry hendak menuju ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah itu Jerry pergi ke wastafel untuk mencuci muka, saat sedang mencuci muka tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka sendiri dan membuat Jerry terkejut. Jerry masih menganggapnya "ah mungkin itu kena angin". Jerry balik lagi melihat ke cermin dan dia melihat wajahnya yang sangat aneh, darah dan nanah keluar dari matanya, wajahnya hancur, dan membusuk. Karena hal itu sontak Jerry langsung membasuh mukanya lagi dan bercermin kembali. Lega rasanya ternyata hanya halusinasi Jerry. Saat ingin beranjak dari kamar mandi tiba-tiba ada seorang wanita dengan mulut yang sangat lebar, matanya hitam dan tangan yang panjang serta kuku-kuku yang tajam mengagetkan Jerry dan akhirnya Jerry pingsan.

Keesokan harinya, di kampusnya, Jerry menceritakan kejadian itu kepada teman-temannya yaitu Oki dan Jackie tentang kejadian yang dialaminya kemarin dan tentang rumah tua itu. Setelah mendengarkan penjelasan dari Jerry teman-temannya pun ingin membantu masalah yang dialami Jerry, oleh karena itu mereka memutuskan untuk pergi ke rumah tua itu pagi hari. Dari rumah, mereka mengumpulkan niat dan keberanian untuk memasuki rumah tua itu. Sesampainya di depan gerbang rumah, Mereka bertiga masuk ke dalam. Suasana mencekam lah yang hanya mereka rasakan. "Woah tempat mengerikan ya" ucap Jackie. "Tapi kalo direnovasi ini bisa jadi rumah yang bagus" balas Oki. "Hushhh diam, disini juga ada seorang pria bertopeng penuh tanduk yang mengerikan, jadi diamlah!"suruh Jerry. "Haaaaaa, sepertinya akan ada kejadian yang menarik disini hahaha" candaan dari Oki. Mereka mulai mengecek satu persatu dari ruangan hingga mereka berada di sebuah ruangan dengan lubang besar dan gelap. "Owh jadi ini lubang yang kamu ceritakan besar juga ya" ucap Jackie. Tiba-tiba terdengar suara minta tolong dari ruangan lain. Sehingga teman Jerry, Jackie ingin segera menuju kesana. Namun dicegah oleh Jerry karena menurutnya mana mungkin ada seseorang selain mereka bertiga saat ini. Karena Jackie keras kepala sehingga tanpa pikir lagi Jackie langsung menuju suara minta tolong tersebut. 

Selang beberapa waktu, Jackie tidak kembali ke tempat Jerry dan Oki sehingga membuat mereka berdua khawatir dan segera menyusulnya. Setelah sampai di sana mereka terkejut karena Jackie yang sudah tidak bernyawa dengan kepalanya yang sudah tidak ada. Hal itu membuat mereka sangat ketakutan dan segera ingin pergi dari rumah tua tersebut. "Astaghfirullah Jackie *hikshiks apa yang terjadi dengan mu hoi" tangis Oki. Jerry menyadari sesuatu, sepertinya pria bertopeng penuh tanduk ada disini. Lalu Jerry segera mengajak Oki ke ruangan lain dengan menarik tangannya. Saat sudah dikiranya tidak diketahui pria bertopeng, Jerry baru sadar bahwa yang dia genggam bukan tangannya Oki, melainkan hanya sebuah tangan yang berbeda. Dengan segera Jerry kembali ke ruangan jasad Jackie berada. Setelah sampai di ruangan tersebut Jerry tidak melihat jasad Jackie dan Oki disitu, yang ada hanya bekas darah Jackie. 

Lantas Jerry kembali ke ruangan tempat lubang gelap dan sangat terkejut. Jerry melihat kedua temannya sudah digantung terbalik dengan pasak besi yang sangat besar sudah menancap dikedua dada teman mereka. Sontak membuat Jerry menangis karena kedua temannya Jackie dan Oki yang sudah tiada. Dari belakang Jerry, Pria bertopeng penuh tanduk langsung mencekik Jerry. Jerry diangkat sembari dicekik dan dipatahkan salah satu kakinya, agar mati perlahan-lahan karena sesak. Saat itu Jerry melihat tombak disebelahnya. Jerry berusaha meraih tombak tersebut dan akhirnya tombak tersebut berhasil digenggam Jerry dan langsung menusukkan tombak tersebut ke dada Pria bertopeng. Pria bertopeng melepaskan Jerry dan kesakitan karena tombak tersebut sehingga keseimbangannya mulai hilang. Sontak Jerry langsung mendorong Pria bertopeng yang sedang kesakitan ke lubang besar. Jerry pun dengan sekuat tenaga berusaha untuk kabur dari rumah tua tersebut dengan keadaan salah satu kakinya yang sudah patah. Sembari menahan rasa sakit Jerry berusaha bangun, namun harapan itu sirna karena tiba-tiba Pria bertopeng yang tadi sudah kena tombak ternyata belum mati dan langsung menangkap kaki Jerry dan menyeret Jerry ke dalam lubang besar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun