Benarkah Kunyit Dapat Merusak Liver?
Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oleh: Wang Yaxuan Andhika William
Kunyit (Curcuma longa) telah lama dikenal sebagai rempah tradisional dengan segudang manfaat kesehatan. Dalam dunia pengobatan herbal, kunyit sering digunakan untuk meredakan peradangan, memperbaiki pencernaan, hingga menjaga kesehatan hati (liver). Namun, belakangan ini muncul kekhawatiran di masyarakat: benarkah konsumsi kunyit justru bisa merusak liver?
Kunyit dan Kandungan Kurkumin
Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin, yang bertanggung jawab atas warna kuning mencolok sekaligus manfaat farmakologisnya. Kurkumin bersifat antiinflamasi, antioksidan, dan bahkan telah diteliti memiliki efek antikanker.
Beberapa studi menunjukkan bahwa kurkumin justru melindungi sel-sel hati dari kerusakan akibat racun, stres oksidatif, dan peradangan. Maka dari itu, secara umum kunyit dianggap hepatoprotektif alias pelindung hati.
Dari Obat Jadi Racun: Dosis Menentukan
Meski demikian, prinsip dasar farmakologi tetap berlaku: "Dosis membuat racun." Dalam jumlah yang wajar, kunyit aman dikonsumsi dan bermanfaat. Namun, konsumsi dalam dosis tinggi atau jangka panjang tanpa pengawasan medis justru bisa memberi efek sebaliknya.
Beberapa laporan kasus menunjukkan bahwa konsumsi suplemen kurkumin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan hati ringan hingga sedang. Misalnya, sebuah studi kasus yang dipublikasikan di BMJ Case Reports tahun 2019 mencatat seorang pasien mengalami hepatitis akut setelah rutin mengonsumsi suplemen kunyit berlebihan.
Namun penting dicatat bahwa kasus seperti ini sangat jarang, dan biasanya melibatkan suplemen dengan kadar kurkumin tinggi, bukan konsumsi kunyit alami dalam masakan sehari-hari.
Suplemen vs. Kunyit Alami