Mohon tunggu...
Wangi Wardiansyah
Wangi Wardiansyah Mohon Tunggu... Pelajar

Siswa biasa yang akan menjadi mahasiswa luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rokok Membuatmu Keren (Di Dunia)

1 April 2025   22:55 Diperbarui: 1 April 2025   22:58 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Orang Keren

Salah satu hal yang menjadi problematika kaum muda adalah banyaknya standar standar sosial media yang menjadi tekanan kehidupan. Banyaknya kaum muda yang depresi karena mereka terlalu banyak mengkonsumsi konten konten yang bisa dibilang sampah. Mirisnya lagi, ada salah satu konten kreator yang mengeluh karena istrinya terlalu banyak mengkonsumsi konten konten sampah di media sosial, sampai sampai pernikahan mereka bercerai karena itu. 

Terlalu banyak mengkonsumsi konten konten sampah di media sosial dapat merusak kesehatan mental. Bahkan salah satu penyebab rusaknya kesehatan anak muda zaman sekarang, ialah mereka terlalu banyak mengkonsumsi informasi yang berlebihan. Mungkin tidak hanya berlebihan, lebih kerucut pada informasi sampah yang tidak seharusnya kita dapatkan.  

Lantas bagaimana cara anak muda zaman sekarang? Mereka mencari berbagai pelarian yang hanya bersifat euforia (itu pun sementara). Seperti merokok, mabuk, mengkonsumsi obat obatan, dan masih banyak lagi (saya tidak bisa menyebutkannya satu satu, saking banyaknya). Salah satu hal yang sangat menarik untuk saya bahas adalah rokok. Karena saya yakin dari sekian banyaknya laki-laki yang membaca tulisan saya, mereka mungkin saja membaca tulisan ini dengan tangan kanan, 2 jari di tangan kirinya sedang menghimpit rokok, hahaha. Pembaca wanita bagaimana? Saya yakin kalian tidak seperti itu, mungkin saja orang yang saya cintai sedang membaca artikel ini, sehat selalu ya manusia favoritku. 

Seiring berjalannya waktu, rokok mungkin sudah termasuk kebutuhan primer bagi sebagian orang. Bahkan salah satu pelarian para pelajar ketika bosan ialah merokok. Saya pernah mengobrol dengan perokok dan bertanya apa manfaat dari hal yang kau lakukan itu. "Sebenarnya ketika kita menyedot rokok, yang keluar bukanlah asap, melainkan masalah hidup kita." ucap salah satu teman saya. Hal yang pertama muncul di kepala saya sedikit heran "Hanya itu?" gumam diriku dalam hati, meskipun reaksi ku ketika di depannya tidak seperti itu. Saya dipaksa melahap pendapat yang ia dapatkan dari tiktok, lucu sekali.

"Hanya itu?" adalah pertanyaan yang muncul dari benak kepala saya ketika mendengar pendapat dari dirinya. Dari sekian mudharat yang terdapat dalam rokok, hanya itu manfaat nya? Lucu sekali ya. Dari sekian mudharat yang bisa dibilang sangat jelas, mereka lebih condong melihat satu hal yang masih belum bisa dipastikan kebenarannya dan mereka anggap itu "manfaat" dari rokok, sungguh pelik. 

Padahal Allah sudah sangat vokal berfirman dalam potongan QS Al Baqarah ayat 195 

"Janganlah jerumuskan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuatbaiklah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." 

Analogi sederhana nya. Pertama, ketika seseorang merokok, mereka telah melanggar aturan Allah dengan mencelakai diri sendiri. Kedua, mereka telah berbuat dzalim terhadap diri sendiri dengan cara merokok. Ketiga, mereka juga dzalim dengan menyebarkan penyakit pada orang-orang yang berada di sekitar mereka. Dan yang parahnya lagi, mereka melakukan hal itu dengan kesadaran penuh, KESADARAN PENUH!!! 

Saya dulu seorang perokok aktif. Dengan pergaulan saya yang sangat liar, teman saya berhasil membujuk saya untuk merokok sejak kelas 3 SD (sekitar 2017), dan saya memulai untuk stop merokok ketika September 2023. Memang benar, untuk sampai pada titik berhenti merokok perlu adanya kesadaran pada diri masing-masing. Motivasi? tidak terlalu berperan dalam hal itu. 

Apakah kalian masih membaca artikel ini? Saya ucapkan selamat bagi yang membacanya sampai akhir. Ini hanya bagian prolog dari pembahasan seputar rokok. Mungkin pada artikel setelah ini, saya akan bercerita sedikit pengalaman pribadi yang saya alami tentang bagaimana perjuangan saya menghadapi tantangan rokok ini. Sampai jumpa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun