Mohon tunggu...
Winda Pitri
Winda Pitri Mohon Tunggu... Lainnya - Stikes Mitra Keluarga

Winda Pitri M Jurusan Keperawatan , Stikes Mitra Keluarga Jl.Pangasinan Rawa Semut Margahayu Bekasi Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pemberian Pendidikan kesehatan terhadap Pengetahuan Bahayanya Penyimpangan Seksual diRemaja

8 Mei 2023   22:45 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena  yang ditimbulkan saat ini dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi bisa menimbulkan dampak negative bagi masyarakat maupun diri sendiri salah satunya yaitu penyimpangan seksual. Dalam kehidupan sehari -- hari manusia tidak dapat lepas dari kehidupan bermasayarakat yang saling behubungan satu sama lain serta norma dan aturan yang berlaku Dengan adanya  norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat yang dikenal sebagai istilah penyimpangan sosial.

Perilaku penyimpangan pada remaja yang merupakan masalah sosial yang sering muncul di Indonesia dalam berbagai bentuk dan sudah dianggap sebagai masalah yang cukup mengkhawatirkan akibatnya banyak terjadi kasus pergaulan bebas dikalangan remaja yang memiliki kekhawatiran yang cukup parah terutama tindakan dalam seks bebas . Bahakan para pemeran dalam seks bebas ini bukan hanya dikalangan remaja SMA melainkan sudah merajalela dikalangan SMP , sehingga banyaknya kasus para remaja perempuan yang hamil diluar menikah ,penguguran bayi dan sebagainya ,  yang mengakibatkan para remaja mengalami kegagalan dalam proses pembelajaran. Semakin berkembangnya globalisasi dimana para remaja terpengaruh dengan budaya asing atau westernisasi sehingga mereka memiliki kepribadian bangsa timur yang tertutup menjadi budaya barat yang terbuka , oleh karena itu sebaiknya remaja lebih bersosialisasi dan menutut ilmu sehingga menciptakan kepribadian yang santun dan agamis. (Maurizka Khoirunnisa, Usep Dayat, 2022)

Menurut  (Susila, 2018) Remaja merupakan masa peralihan dari anak anak menuju usia dewasa , pada usia ini remaja memiliki potensi seksual yang aktif , serta memiliki karakteristik perubahan fisik maupun pisikis , perubahan fisik dapat dilihat adanya pembesaran buah dada , perkembangan pinggang pada remaja perempuan sedangkan remaja laki laki , tumbuhnya kumis , jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam. Serta terjadinya perubahan emosional yang dipicu dari endokrin yang mengarah pada pematangan seksual dan kemampuan reproduksi . Dimana rentang usia mereka antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun , serta tidak dikatakan lagi sebagai kanak-kanak namun masih belum cukup matang untuk dikatakan dewasa. Oleh karena itu dimasa ini remaja masih mencari jati diri dan emosi yang masih labil serta mudah dipengaruhi oleh pengaruh dari luar bahkan orang baru.

Sosialisasi yang dijalankan oleh setiap individu tidak selalu berhasil dalam menumbuhkan nilai dan norma sosial akibat kegagalan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku di masyarakat.  sehingga disebut dengan penyimpangan sosial , terkadang prilaku individu juga dapat disebabkan oleh orang tuanya yang terlalu kejam terhadap anak atau sebaliknya orang tua tidak peduli untuk memantau perkembangan sosial anak

Data dunia menyebutkan siswa sekolah tinggi diamerika 47% pernah mengalami hubungan seksual , 34% mengalami hubungan seskual selama 3 bulan 15% diantaranya melakukan hubungan seksual dalam empat atau lebih selama hidup mereka (CDC ,2013). Sedangkan dalam Survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) menyebutkan bahwa rata-rata perempuan 80% dan laki-laki 84% telah berpacaran, 45% perempuan dan 47% laki-laki sudah mulai berpacaran pada umur 15-17 tahun. Untuk perilaku pacaran ditemukan sebagian besar wanita dan pria pernah melakukan pegangan tangan (64% wanita dan pria 75%), berpelukan dimana persentasenya yaitu 17% perempuan dan 33% laki-laki, berciuman bibir (30% perempuan dan 50% laki-laki) dan meraba/diraba (5% perempuan dan 22% laki-laki). Sedangkan untuk perilaku seks pranikah pranikah yang ditemukan terdapat 8% pria dan 3% wanita melaporkan telah berhubungan seks pranikah, dan 23% perempuan dan 19% laki-lai mengakui bahwa mereka mengetahui seorang teman yang mereka kenal telah melakukan aborsi (BTKL, 2017). Berdasarkan data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, menyatakan bahwa 67,3% anak remaja usia 15-19 tahun pernah hamil dan 63,7% remaja putri sedang hamil (Riskesdas, 2018). Sedangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, prevalensi perilaku seks pranikah pada remaja putri sebesar 16,4% dan remaja laki-laki sebesar 5,2% (BPS, 2020)..

Menurut hasil penelitian Komnasham tahun 2012 tentang perilaku seks yang dilakukan oleh remaja SMP atau SMA menyebutkan dari 4.726 responden di 17 kota besar diIndonesia responden 97% mengatakn pernah menonton poronografi , 93,7% mengaku sudah tidak perawan serta 21,26% sudah pernah mengalami aborsi , oleh karena itu remaja usia SMP dan SMA beranggapan bahwa melakukan seksual sudah biasa dan tidak menakutkan.

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Mulai dari upaya pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier (Herdiyanti, 2015). Pemerintah membuat kebijakan yang memberikan perlindungandan  jaminan  rehabilitasi  terhadap  korban  (dan  pelaku),  pemerintahsaat  ini  sudah  mempunyai  undang-undang  tentang  perlidungan  perempuan  dan anak yaitu: UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak,UU No. 23Tahun  2004  tentang  Pengapusan  KDRT,  dan  UU  No.  35  Tahun  2014  tentangPerubahan UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Bentuk perilaku menyimpang berdasarkan sifat dibedakan menjadi dua yaitu penyimpangan positif dimana penyimpangan ini memiliki dampak yang positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur unsur yang inovatif , kreatif dan memperluas wawasan seseorang , sedangkan penyimpangan yang bersifat negatif adalah tindakan yang mengarah ke nilai sosial yang dianggap rendah dan mengakibatkan hal yang buruk.Bentuk perilaku menyimpang berdasarkan jumlah individu dibagi menjadi tiga pertama penyimpangan yang dilakukan oleh sendiri tanpa campur tangan orang lain , kedua penyimpangan kelompok terjadi perilaku yang dilakukan bersama sama dalam kelompok , ketiga penyimpangan suatu golongan sosial yang memiliki organisasi yang rapi sehingga individu ataupun kelompok taat kepada norma golongan dan mngabaikan norma masyarkat berlaku.

Menurut Santrock, John W. (2011) remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan manusia dengan ciri manusia yang mengalami masa krisis identitas dan ambigu. Hal yang demikian menyebabkan remaja menjadi tidak stabil, agresif, konflik antara sikap dan perilaku, kegoyahan emosional dan sensitif, terlalu cepat dan gegabah untuk mengambil tindakan yang ekstrim. Dari sifat remaja yang mudah mengalami kegoyahan emosional dan gegabah tersebut menyebabkan remaja tidak mudah untuk mempertahankan emosinya yang positif sehingga sebagian besar yangmasuk pada tahap perkembangan remeja sering menunjukan perilaku agersif baik kepada teman mapun orang tua.

Peran serta tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak remaja dalam keluarga sangat dominan sebab ditangan orang tuanya lah baik dan buruknya akhlak remaja. Oleh karena itu pendidikan serta pembinaan akhlak merupakan hal yang penting untuk menjaga stabilitas hidup , dalam ajaran agama Islam orang tua dituntut untuk membina akhlak dan berperan aktif karena masa remaja merupakan masa transisi yang kritis .Oleh karena itu remaja perlu dilakukan pemberian pendidikan kesehatan untuk membantu remaja dalam meningkatkan pengetahuan yang luas , yang diberikan oleh perawat atau salah satu educator melalui cara mencegah perilaku penyimpangan seksual , sehingga terjadi adanya perubahan perilaku remaja setelah diberikan pendidikan kesehatan.

Urgensi Perilaku Penyimpangan Seksual dikalangan remaja dimasa depan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun