Mohon tunggu...
WAN NURAISHA
WAN NURAISHA Mohon Tunggu... mahasiswa

“Berapa harga empati? Berapa banyak dari kami yang sadar kau lakukan ini karena sesuatu?“

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Kapitalisme Adam Smith dalam Kasus Go-Jek dan Grab di Indonesia: Sebuah Analisis

26 April 2025   14:37 Diperbarui: 26 April 2025   14:37 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penerapan Kapitalisme Adam Smith dalam Kasus Go-Jek dan Grab di Indonesia: Sebuah Analisis

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi yang menjadikan kepemilikan pribadi, kebebasan pasar, dan orientasi pada laba sebagai prinsip utama. Adam Smith, sebagai pelopor pemikiran kapitalisme klasik dalam karyanya The Wealth of Nations (1776), menyampaikan bahwa apabila individu secara bebas mengejar kepentingan pribadi dalam pasar bebas, maka hal itu akan secara otomatis mengarah pada kesejahteraan masyarakat secara luas. Konsep ini dikenal dengan istilah invisible hand, yaitu mekanisme pasar yang diyakini dapat menciptakan keseimbangan tanpa perlu intervensi negara secara berlebihan.

Gagasan ini tercermin dalam perkembangan sektor transportasi berbasis aplikasi di Indonesia, khususnya melalui kehadiran Go-Jek dan Grab. Kedua perusahaan ini merupakan contoh nyata bagaimana prinsip-prinsip kapitalisme ala Adam Smith masih diterapkan dalam konteks modern. Meskipun begitu, dinamika di lapangan juga menunjukkan sejumlah persoalan yang tidak sepenuhnya sejalan dengan idealisme teori klasik tersebut, sehingga menuntut adaptasi terhadap kondisi sosial dan ekonomi saat ini.

Kapitalisme Menurut Adam Smith

Smith menganggap bahwa kebebasan individu dalam berproduksi dan berdagang akan menciptakan efisiensi dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam pandangannya, persaingan pasar mendorong para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas dan menurunkan harga produk demi mempertahankan konsumen. Dengan begitu, masyarakat akan mendapatkan produk dan layanan terbaik dengan harga yang bersaing.

Smith juga menegaskan bahwa negara sebaiknya hanya memainkan peran terbatas dalam ekonomi. Menurutnya, peran pemerintah cukup dalam hal menjaga ketertiban, pertahanan nasional, dan menyediakan fasilitas umum. Intervensi yang terlalu jauh dalam ekonomi, menurutnya, justru akan merusak mekanisme alami pasar yang mampu menyeimbangkan diri melalui kekuatan permintaan dan penawaran.

Go-Jek dan Grab: Wujud Kapitalisme Digital di Indonesia

Go-Jek dan Grab dapat dipandang sebagai representasi nyata dari kapitalisme dalam dunia digital. Mereka masuk ke pasar dengan menghadirkan layanan transportasi berbasis aplikasi yang menjawab kebutuhan masyarakat urban akan mobilitas yang cepat dan efisien. Mereka mengisi kekosongan dalam sistem transportasi informal seperti ojek pangkalan yang sebelumnya tidak terstruktur secara profesional.

Dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan, kedua perusahaan ini berlomba-lomba menciptakan berbagai inovasi layanan seperti pemesanan makanan, pengiriman barang, dan layanan keuangan digital. Persaingan ketat antara keduanya mendorong inovasi berkelanjutan dan menghadirkan banyak promo dan fitur untuk menarik pengguna.

Dampaknya, masyarakat Indonesia memperoleh keuntungan berupa layanan yang lebih murah, cepat, dan praktis. Tidak hanya itu, jutaan orang yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap kini bisa memperoleh penghasilan melalui kemitraan sebagai pengemudi. Go-Jek dan Grab turut serta dalam memperluas literasi digital dan memperkenalkan masyarakat kepada teknologi finansial modern seperti dompet digital dan pembayaran nontunai.

Dampak Positif yang Dihasilkan

Kapitalisme digital yang diterapkan oleh Go-Jek dan Grab membawa sejumlah perubahan positif. Konsumen merasakan kemudahan dan efisiensi dalam mengakses transportasi dan layanan lainnya. Di sisi lain, banyak individu yang sebelumnya bekerja di sektor informal kini mendapatkan peluang kerja baru sebagai mitra pengemudi, dengan jam kerja yang fleksibel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun