Mohon tunggu...
Adi Sinaga
Adi Sinaga Mohon Tunggu... Lainnya - pekerja sosial

menulislah dengan kebebasan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rezim yang Semakin Menakutkan, Sengaja Dibiarkan?

13 Juni 2021   13:51 Diperbarui: 13 Juni 2021   14:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Muncul pertanyaan apakah rezim hari ini lebih berbahaya dari rezim orde baru terdahulu ketika warga bangsa dikagetkan dengan kematian seseorang yang disebut terkait dengan upayanya dalam penolakan izin operasi pertambangan. Kematian seorang warga negara yang bukan warga biasa tetapi seseorang yang telah mendapat amanah rakyat melalui jalur konstitusional melalui pemilihan langsung kepala daerah dan terpilih sebagai wakil bupati. Sungguh ironis, kekejian masih saja terjadi di negeri ini. Publik kemudian seperti diajak melihat kasus kematian yang dialami aktivis HAM Munir. 

Menjadi risau tatkala harapan pada pemberantasan korupsi pun semakin melemah dan sepertinya pejabat semakin "nyaman" dan seolah mendapat karpet merah untuk tetap menggerogoti kekayaan negeri ini karena diyakini meskipun banyak korupsi negeri ini tetap maju . 

Sungguh opini yang menyesatkan ketika perang terhadap korupsi dan upaya memiskinkan koruptor sudah tidak sejalan dengan harapan membangun negara yang bersih dari korupsi. Pemberantasan korupsi tak lagi menggema dan penyelamatan orang-orang berkuasa justru menjadi konsen agar tidak tersentuh lembaga antirasuah. 

Bagaimanapun korupsi adalah gambaran buruk sebuah negara ketika banyak kasus ditemukan dan dipublis. Alih-alih memberantas, justru koruptor semakin tak tersentuh. Negeri ini semakin sepi dari hingar-bingar penangkapan koruptor yang seolah memberi gambaran korupsi sudah terkendali. Apalagi yang bisa diharapkan rakyat dari rezim hari ini?

Perlawanan rakyat terhadap korupsi dan kesewenang-wenangan penguasa tentu tidak akan pernah pupus, namun bila setiap perlawanan rakyat dibalas dengan kebijakan peretasan dan pengadangan untuk mempersempit ruang berkumpul, diskusi dan beraksi, bisa semakin menakutkan. Bahkan semakin suram ketika acara diskusi ilmiah dan nonton bareng dikawal dan dibubarkan. Apakah ini sengaja dibiarkan, yang kemudian mengembangkan polarisasi di masyarakat, seolah penguasa sudah di jalan yang benar.

Kita selalu percaya bahwa di tangan penguasa yang otoriter akan lahir rakyat yang kuat untuk melawan meskipun dengan segala keterbatasan. Tak ada yang bisa memungkiri bahwa rakyat sudah pernah menang atas rezim 32 tahun. Menunggu waktu kekuatan rakyat kembali bersatu sehingga tidak ada lagi kematian yang sia-sia dari orang-orang yang berjuang atas nurani dan integritas untuk menyelamatkan masa depan warga dan lingkungannya. Inovasi otoritarian melalui pasal-pasal yang diselundupkan dalam undang-undang boleh saja terjadi, tetapi rakyat akan melawan dengan kekuatan yang tak pernah terduga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun