Untuk menjadi pimpinan partai itu sudah pasti. Tapi menjadi pemimpin Indonesia 2024 sepertinya berat. Melihat track-record kepemimpinan dan jalan politiknya sehingga menyandingkan elektabilitas AHY dengan Anis Baswedan, Khofifah, Emil, Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno agaknya berat.
"Dengan menjadi oposisi, citra demokrat akan menjadi lebih baik, sebab menjadi oposisi artinya idealitas itu dipertahankan. Untuk hari ini, hanya suara oposisi yang masih bisa diharapkan".
Demokrat perlu belajar seperti PDI-P, Gerindra dan PKS. Sepuluh tahun di bawah kepemimpinan SBY, Partai berlambang Banteng itu melawan arus pemerintahan. Sikap politiknya begitu keras terhadap kebijakan-kebijakan SBY. Kini, partai berlambang Banteng itu mencatat rekor sejarah sebagai partai paling subur.
Demikian dengan partai Gerindra dan PKS, meski Prabowo beberapa kali gagal dalam pentas tertinggi negara. Tetapi dia patut bangga, elektabilitas partai secara nasional terus merangkak naik dan bahkan mampu bercokol di bawah PDIP. Juga PKS, partai berhaluan nasionalis-religius itu berhasil mendepak partai-partai kuat sebelumnya.
Hendaknya demokrat juga melihat ruang kosong ini, ber-oposisi artinya memperbaiki nasib partai. Sebaliknya, masuk dalam lingkaran koalisi pemerintah berarti rambu kuning, jangan sampai suara partai demokrat terus tergerus.