Â
"Nabungnya jangan cuman ditaruh di rekening bank saja. Belikan perhiasan emas ma. Nanti kalau butuh uang, perhiasannya bisa dijual. Kan investasi juga namanya."
Aku tertegun cukup lama untuk memahami perkataan suamiku. Jika niat awal membeli perhiasan emas untuk dijual lagi, kenapa tidak membeli emas batangan saja. Investasi jelas. Beli emas yang tujuannya memang untuk dijual lagi.
Jika beli perhiasan, itu untuk menyenangkan istri. Kalau dijual lagi, apa istrinya gak sedih tuh. Iya kalau jual perhiasannya satu tahun kemudian atau 5 tahun setelah perhiasan dibeli. Tapi kalau baru satu bulan dibeli, terus bulan depan dijual  lagi, apa gak menangis 7 hari 7 malam tuh istrinya.
Jika aku yang jadi si istri, aku pasti akan seperti itu. Bahagianya hanya sebentar alias satu bulan doang pakai perhiasan. Eh bulan depan harus direlakan dijual lagi. Apalagi selama 15 tahun menikah, belum pernah satu kalipun dibelikan perhiasan. Cincin kawin saja sudah dijual untuk keperluan mendesak.Â
Ngomongnya mau diganti. Tapi digantinya 15 tahun kemudian dan itu pun hanya bertahan 1 bulan. Eh dijual lagi. Gimana gak menangis coba? Fatktanya aku menangis karena akulah si istri itu. Hiks.
"Makanya kalau beli sesuatu itu niatnya jangan untuk dijual lagi. Kecuali kalau emasnya emas antam. Itu emas memang dibeli untuk dijual lagi karena bisa jadi investasi pasif. Kalau perhiasan ya jangan dong."
Aku pernah berkata kesal seperti itu kepada pak suami. Sebenarnya perhiasan juga bisa sih dijadikan investasi. Tapi bagi seorang istri, perhiasan itu kan berharga banget ya. Terutama untuk mempercantik diri. Beda dengan emas batangan yang memang dibeli untuk disimpan. Kalau itu meskipun dijual lagi, aku ikhlas. Tapi kalau perhiasan, rasanya aku belum ikhlas. Hiks. Â
Bingung memilih emas batangan atau perhiasan emas untuk dijadikan investasi, tiba-tiba aku ingat kalau kita bisa membuka tabungan emas di Pegadaian. Di tabungan emas tersebut, jumlah uang yang kita setorkan bisa dijadikan emas batangan atau perhiasan emas. Jadi gak perlu berantem sama paksu lagi.
Pengalaman Membuka Tabungan Emas Pegadaian
Bicara Investasi memang perlu perhitungan yang matang. Aku pernah menggadaikan emas di Pegadaian saat sedang membutuhkan uang. Alhamdulillah tertolong masalah keuangan keluarga dengan gadai emas tersebut. Saat itulah aku mendapatkan tawaran dari pegawai Pegadaian tentang tabungan emas.
Awalnya aku kurang paham karena pengetahuan tentang investasi masih minim. Aku pikir investasi emas itu mahal harganya. Seorang temanku saja yang menjual emas antam, menawarkan harga emas antam yang lumayan mahal per gramnya. Memang sih jika emas antamnya dijual lagi, harga jualnya bisa lebih tinggi dan impianku dari dulu ingin sekali punya emas antam untuk investasi.
Tapi mau dikata apa jika keuangan keluargaku belum memungkinkan kami untuk menabung emas. Jangankan menabung emas, tabungan saja kami minim. Dana darurat numpang lewat dan masih banyak kebutuhan lainnya yang belum tercover.
Aku sudah berkali-kali bilang ke suami untuk memprioritaskan tabungan. Tapi keadaan kami memang masih sulit untuk menabung. Sampai aku berpikir untuk membalik prioritas saja. Jika menabung biasanya diletakkan di akhir setelah rincian biaya bulanan terpenuhi, maka aku mencoba menabung di awal. Jadi harus ada dana tabungan dan anggap saja itu uang hilang yang wajib disimpan.
Tak perlu banyak uang untuk menabung. 50 ribu rupiah per bulan jika dilakukan rutin setiap bulan juga bisa menjadi tabungan yang sangat berguna bertahun-tahun kemudian kan. Nah karena uang biasanya cepat sekali habisnya, makanya aku ingin beralih dengan menabung emas.
Saat ini sih aku masih menatap nanar nilai emas dari emas antam yang dijual temanku. Harga 1 gramnya masih tinggi. Perlu pertimbangan banyak jika aku memaksa untuk membeli emas antam. Sementara paksu lebih suka jika aku memakai emas perhiasan. Katanya melihat aku memakai perhiasan membuatnya bangga karena bisa menyenangkan istri dari hasil kerja kerasnya. Tapi kalau ujung-ujungnya dijual lagi ya bukan menyenangkan istri itu namanya.Â
Makanya ketika aku mengetahui soal tabungan emas Pegadaian, solusi investasiku seakan terpecahkan. Aku tak perlu menyisihkan banyak uang untuk menabung emas. Karena tabungan emas di Pegadaian sangat terjangkau. Dengan setoran minimal misalnya 50 ribu rupiah saja, kita bisa loh mendapatkan tabungan emas di Pegadaian. Terjangkau banget.
Tabungan Emas Pegadaian Memang Solusi Investasi yang Gak Bikin Cemas Â
Pegadaian termasuk badan usaha yang aman untuk investasi emas, karena sudah mendapatkan ijin resmi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) atau Otoritas Jasa keuangan Indonesia (OJK).
Layanan tabungan emas Pegadaian merupakan salah satu layanan Pegadaian yang membantu nasabahnya untuk berinvestasi emas. Layanan yang disediakan berupa layanan penitipan emas dengan nominal semampu kita. Jadi yang kita setorkan bukan emas, melainkan uang tunai yang jumlahnya bisa disesuaikan dengan harga emas sekarang.
Misal harga emas antam sekarang 1 gramnya yaitu Rp 1.815.000, maka kita tidak harus setor uang sejumlah harga emas antam 1 gram, tapi semampu kita. Bisa 50 ribu, 100 ribu, 200 ribu atau berapapun yang kita mau. Nanti di tabungan emas kita akan tertulis berapa gram emas yang kita miliki dengan saldo yang kita miliki tersebut. Apakah 0,01 gram, 0,5 gram dan seterusnya.
Tenang, emas yang dibeli di Pegadaian dijamin emas 24 karat. Kita bisa membelinya dari emas 0,01 gram loh. Jadi misal kita ingin menebus tabungan kita. Kita tidak perlu menunggu jumlah uang kita sampai seharga 1 gram emas di pasaran. Misal saldo kita masih Rp 1.000.000 dan kita sedang membutuhkan dana darurat. Kita bisa loh mengambil tabungan emas kita dengan menyesuaikan gram emas yang kita dapatkan.
Tapi sayang kan ya jika masih 1 juta sudah diambil tabungannya. Saat aku membuka rekening tabungan emas, ada nasabah yang mengambil tabungan emasnya dan ternyata sudah terkumpul sekitar 10 juta rupiah. Saldo nasabah tersebut langsung dihitung dan disesuaikan dengan harga emas sekarang. Jadinya untung. Masya Allah.
Enaknya lagi, tabungan emas di Pegadaian bisa dijadikan emas antam atau emas perhiasan. Tergantung keinginan kita dan harganya pun tetap disesuaikan dengan harga emas yang sedang berjalan. Aku dan suami tak perlu berantem lagi kalau mau investasi emas. Mau emas antam atau emas perhiasan, bisa semua.Â
Cara menabung emas di Pegadaian cukup mudah kok. Kita hanya perlu menunjukkan KTP dan mengisi formulir pembuatan buku rekening tabungan emas. Setelah itu kita bisa membeli emas dengan minimal pembelian 10 ribu rupiah saja. Mudah dan gak bikin cemas karena tidak sampai membuat pengeluaran boncos.Â
Biaya pembukaan rekening juga cukup terjangkau kok. Hanya 10 ribu rupiah saja dan biaya titip emas 30 ribu rupiah per tahun. Ingat ya, per tahun. Jadi sangat terjangkau sekali. Setelah tabungan kamu aktif, kamu bisa langsung menabung emas kapanpun dengan jumlah nominal minimal 10 ribu rupiah.
Kapan lagi bisa menabung emas dengan 10 ribu rupiah saja. Cuman Pegadaian nih yang bisa. Setelah emas terkumpul, kita bisa memanfaatkannya untuk berbagai keperluan mendesak. Seperti bayar biaya sekolah anak, bayar kontrakan rumah atau kebutuhan mendesak lainnya.
Tabungan emas Pegadaian memang benar-benar bisa menggerakan emas dan sangat membantu untuk keperluan di masa depan. Investasi jadi lebih mudah dan lancar. Dan yang penting, tak harus keluar uang banyak dulu untuk bisa berinvestasi emas. Iya kan.
Investasi emas yuk dengan buka tabungan emas di Pegadaian. Nabungnya suka-suka dan untungnya berlipat ganda. Bebas cemas deh. Siapa tahu, bisa beli rumah dari menabung emas di Pegadaian. Aamiin dulu yang kencang. Selamat berinvestasi emas.Â
**
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI