Mohon tunggu...
wahyu falah
wahyu falah Mohon Tunggu... Guru - belajar, bekerja, berdoa, bertawakal

Saya orang Indonesia. Lahir di pulau Buton. Kuliah di tanah Jawa. Kini bekerja di Kendari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

25 Januari 2023   08:32 Diperbarui: 25 Januari 2023   08:48 1856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaan mencolok antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka adalah adanya projek penguatan profil pelajar pancasila. Bagi guru-guru yang sudah terbiasa menyelenggarakan pembelajaran berbasis projek, tentu mudah untuk menyesuaikan. Tapi bagi guru-guru yang belum mengetahui atau malah baru mendengar sama sekali tentang pembelajaran projek, tentu akan memberikan respon beraneka ragam. Ada yang langsung resistensi, ada yang merasa tertantang untuk mempelajarinya.

Bagaimana sebenarnya pembelajaran berbasis projek itu ?. Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning) adalah model pembelajaran yang menggunakan projek atau kegiatan sebagai media. Menurut Kemdikbud (2013), peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Dalam kurikulum merdeka, pembelajaran berbasis projek di alokasikan khusus waktunya dan disusun berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa pertanyaan bagi orang yang baru mengenal projek. Untuk apa ada projek ?, mengapa perlu ada projek ?, bagaimana gambaran pelaksanaan projek ?, apa saja prinsip-prinsip dalam projek ?, dan apa manfaat dari projek ?. Projek yang dimaksud disini adalah projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Untuk apa ada projek penguatan profil pelajar Pancasila ?

Profil pelajar Pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yakni peserta  didik dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Sesuai dengan visi pendidikan Indonesia, pelajar Indonesia haruslah memiliki profil :

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
  • Berkebhinekaan global
  • Bergotong royong
  • Mandiri
  • Bernalar kritis
  • Kreatif

Mengapa perlu ada projek penguatan profil pelajar Pancasila ?

Memberikan kesempatan kepada peserta didik pengalaman untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Agar supaya peserta didik tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi juga dapat mengalaminya sendiri.

Dalam kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema atau isu penting yang ada di masyarakat sekitarnya seperti perubahan iklim, radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.

Bagaimana gambaran pelaksanaan projek penguatan pelajar Pancasila ?

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap pemecahan permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

  • P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
  • Dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila
  • Pelaksanaannya dilaksanakan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan
  • Dirancang terpisah dari intrakurikuler (tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek profil tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler)
  • Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila

Apa saja prinsip-prinsip dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun