Pada kesempatan ini, penulis yang merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Angkatan 2020 Universitas Negeri Malang akan menceritakan secara singkat pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan selama Asistensi Mengajar. Namun sebelum itu, kita perlu mengetahui lebih lanjut tentang Asistensi Mengajar. Asistensi Mengajar (AM) adalah bentuk kegiatan pembelajaran di luar kampus yang dilakukan mahasiswa di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing lapangan yang dilaksanakan di satuan pendidikan formal. Kurang lebih, Asistensi Mengajar sama dengan Kajian Praktik Lapangan (KPL) yang mengharuskan mahasiswa untuk praktek mengajar di suatu sekolah. Perbedaanya Asistensi Mengajar dilaksanakan dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu 18 pekan dan diakui setara dengan 20 sks. Hal tersebut berbeda dengan KPL yang hanya dilaksanakan sekitar 6 pekan dan hanya diakui 4 sks. Kegiatan Asistensi Mengajar juga dapat mengkonversi mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang setara 4 sks. Dengan kata lain, dengan mengikuti Asistensi Mengajar mahasiswa tidak perlu menempuh KPL dan KKN karena dapat dikonversi oleh AM. Di samping itu, mahasiswa juga masih memiliki sisa 12 sks (berasal dari 20 sks dikurangi 8 sks) yang dapat digunakan untuk mengkonversi beberapa mata kuliah sesuai dengan kesepakatan dengan pihak kampus.
Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan merupakan salah satu dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh kampus dalam hal ini adalah Universitas Negeri Malang (UM). Program tersebut dilaksanakan di sekolah yang telah bermitra dengan UM. Salah satu dari sekolah mitra UM tersebut adalah SMK Islam Batu yang penulis pilih sebagai lokasi pelaksanaan Asistensi Mengajar.
SMK Islam Batu beralamatkan di Jalan Barat Stadion Brantas, Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu. SMK Islam Batu memiliki dua kompetensi keahlian yaitu Bisnis dan Manajemen dan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Setiap kompetensi terdapat beberapa jurusan. Kompetensi keahlian Bisnis dan Manajemen terdapat jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), dan Perbankan Syariah (PBS). Sedangkan kompetensi keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi terdapat program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), dan Multimedia (MM).
Kegiatan yang dilakukan selama menjalani Asistensi Mengajar terbagi menjadi tiga bidang yaitu akademik, non-akademik, dan administrasi. Di bidang akademik penulis melakukan kegiatan belajar mengajar layaknya guru pada umumnya. Selama AM penulis merasa seperti menjadi guru sungguhan mulai dari berangkat pagi pulang sore, membuat perangkat pembelajaran, mengajar di kelas, mengadakan ulangan, mengkoreksi hasil ulangan atau tugas siswa, membuat soal ujian akhir semester, hingga memberi penilaian kepada siswa. Kemudian, penulis juga belajar berinteraksi dengan siswa. Penulis juga belajar mengenal dan memahami karakter siswa yang berbeda-beda yang tentunya masing-masing memerlukan cara khusus untuk menghadapinya.
Mahasiswa Asistensi Mengajar juga dilibatkan pada kegiatan non-akademik. Pada bidang non-akademik, penulis bersama rekan mahasiswa mengadakan tiga kegiatan. Yang pertama adalah Pelatihan Media Pembelajaran Liveworksheets untuk guru-guru SMK Islam Batu. Kegiatan pelatihan tersebut diprakarsai oleh mahasiswa program studi pendidikan matematika. Yang kedua adalah kegiatan Seminar Law of The Game Futsal untuk anggota ekstrakurikuler futsal. Seminar tersebut diadakan oleh mahasiswa program studi pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi. Yang ketiga adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh seluruh mahasiswa AM Gebyar Bulan Bahasa dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMK Islam Batu. Kegiatan tersebut berisi lomba-lomba dan pentas seni.Â
Pada bidang non-akademik mahasiswa AM juga dilibatkan dan turut membantu berbagai kegiatan yang diadakan oleh sekolah sekolah seperti Pemilihan Ketua OSIS, Peringatan Maulid Nabi, Peringatan Hari Pahlawan, Peringatan Hari Guru, Kegiatan Rutin Mingguan seperti Istighosah, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Peronal Branding, serta Pendampingan Kegiatan Ekstrakurikuler. Dilibatkannya mahasiswa AM dalam berbagai kegiatan non-akademik sekolah dapat dijadikan sebagai pengalaman dan inspirasi apabila mahasiswa AM telah menjadi guru sungguhan di suatu sekolah.
Pada bagian administrasi, mahasiswa AM ditempatkan di berbagai pos yang sekiranya membutuhkan bantuan. Pos-pos tersebut seperti di UPJ Akuntansi, UPJ Pemasaran, UPJ TI, Bank Mini, Perpustakaan, dan Tata Usaha. Terdapat pula mahasiswa AM yang ditugaskan untuk membantu para wakil kepala sekolah baik Kurikulum, Kesiswaan, Humas, dan Sarpras. Selain itu, mahasiswa juga ditugaskan untuk membantu guru piket dalam menangani siswa-siswi yang terlambat masuk kelas, siswa-siswi yang izin tidak mengikuti pelajaran, dan menunggu atau mengisi kelas yang guru mata pelajaran pada jam tersebut berhalangan hadir.
