Mereka tidak sedang membuat kopi rasa-rasa. Mereka sedang membangun metode transformasi---bahwa bahan lokal seperti kopi bisa naik kelas bukan karena ditiru dari luar, tapi karena dimaknai kembali dari dalam. Disentuh dengan riset, diperhalus dengan intuisi, dan disatukan oleh semangat mempersembahkan sesuatu yang membanggakan dari bumi sendiri.
Kini, mereka sedang menyiapkan platform riset minuman Nusantara. Tempat di mana kopi, rempah, fermentasi, dan herbal dipadukan untuk menjawab tantangan zaman: lelah, stres, tekanan hidup, gangguan metabolik, hingga kehilangan arah rasa. Semua akan dijawab perlahan, dengan secangkir minuman yang bukan hanya menyegarkan, tapi juga menyembuhkan.
Menuju Peradaban Minum Kopi yang Baru
Apa yang dilakukan Mas Agung dan Mas Ali tak sekadar inovasi produk. Ini adalah bentuk kesadaran baru: bahwa kopi bukan hanya tentang rasa, tapi tentang peradaban. Peradaban yang sadar akan kesehatan, menghargai alam, dan bersandar pada warisan lokal.
Kopi yang mereka hadirkan bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan menjadi bagian dari ritual kekinian yang menyehatkan, memulihkan, dan menyatukan kesadaran tubuh dan pikiran. Minum kopi menjadi bentuk penghormatan kepada tubuh, kepada bumi, dan kepada kearifan nenek moyang yang tak pernah punah---hanya menunggu untuk ditemukan kembali.
Di ujung pertemuan, kami percaya, bahwa peradaban baru bisa dimulai dari secangkir kopi sehat yang diseduh dengan hati, diracik dengan ilmu, dan dibagikan dengan cinta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI