Mohon tunggu...
Wahyu Chandra
Wahyu Chandra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan blogger

Jurnalis dan blogger, tinggal di Makassar

Selanjutnya

Tutup

Politik

Selalu Ada Jalan untuk Berbuat Curang...

15 Desember 2009   16:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:55 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru-baru ini di sejumlah daerah dilaksanakan seleksi CPNS yang diikuti oleh puluhan ribu orang dari berbagai bidang keilmuan. melihat antusiaisme masyarakat mengikuti proses seleksi ini dari tahun ke tahun menunjukkan betapa profesi PNS masih merupakan pilihan pertama bagi setiap orang.

Ujian seleksi CPNS selalu diwarnai isu kecurangan. Pada tahun-tahun sebelumnya misalnya marak terjadi dan sudah menjadi rahasia umum posisi-posisi itu diperjualbelikan oleh oknum-oknum pejabat tertentu dengan harga yang beragam. Untuk kejaksaan misalnya, tahun lalu harga yang beredar sebesar min Rp 90 juta. Di Deptan saya mendengar harga yang ditawarkan seorang calo sebesar Rp 75 juta. Di berbagai daerah praktek jual-beli jabatan ini tak kalah maraknya dengan range harga bermacam-macam, tergantung 'kebijakan' daerahnya, namun rata-rata di atas Rp 45 juta untuk sebuah posisi tertentu. Di daerah, Pembayaran biasanya dilakukan ketika nama seseorang sudah dinyatakan lulus, lalu seseorang akan mendatangi mengaku sebagai utusan bupati. jika kita menolak maka nama pun dicoret dari daftar lulus diganti oleh orang yang memiliki uang yang diminta tersebut.

Karena banyaknya kritik, modus jual beli posisi ini sempat terhenti isunya. Pada tahun lalu misalnya, khususnya di daerah, isu ini agak mereda, meski di tingkat pusat isunya masih kencang. Seorang teman di daerah yang saya kenal bukan dari keluarga mampu lolos dalam ujian seleksi tersebut, menambah keyakinan tersebut. Kepada teman-teman saya selalu menyampaikan optimisme akan proses penerimaan CPNS yang jauh lebih jujur dengan berkaca pada pengalaman teman ini.

Optimisme akan proses penerimaan CPNS yang jujur hilang ketika beberapa hari lalu saya mendapat informasi akan adanya praktek kecurangan lainnya. Seorang teman yang lolos pada proses seleksi setahun lalu mengaku mengeluarkan uang sebesar Rp 45 juta. Saya tanya kepada siapa ia membayar. Katanya ia membayar pada 'joki' bersama sejumlah teman lainnya. Praktek yang biasanya kita kenal dalam proses penerimaan mahasiswa baru di universitas. Jawaban didistribusikan sekitar 20 menit sebelum ujian selesai melalui handpone. Yang membuat proses perjokian ini lebih mudah adalah karena pengawasan dari pihak keamanan tidak begitu ketat. HP pun sangat gampang diselundupkan karena meskipun ada larangan membawa HP namun tidak ada pemeriksaan ketat dari petugas ruangan.

Praktek lainnya adalah jual beli kisi-kisi soal CPNS dengan tingkat keakuratan 100%. Harga soal-soal ini di pasaran Rp 300 ribu/paket. Adanya praktek ini mengindikasikan lemahnya pengawasan atau safety soal-soal yang seharusnya jauh dari jangkauan publik.

Selalu ada jalan untuk berbuat curang...begitulah hikmah dari semua ilustrasi di atas. jangan heran jika kelak para aparat-aparat di pemerintahan bermentalkan koruptor karena dari awalnya saja sudah nda bener. Inilah yang selama ini tidak dilakukan bangsa ini yang lebih memilih jalan pemberantasan dibanding pencegahan. beginilah konsekuensi hidup di negara yang salah urus. Jangan harap praktek korupsi hilang dari bikrokrasi di indonesia. korupsi selalu akan ada karena memang senantiasa dikondisikan seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun