Kedua, hanya kepemilikan senjata pemusnah massal, termasuk senjata nuklir sebagai senjata pemusnah massal, yang dapat menghalangi Amerika Serikat untuk menyerang.Â
Terakhir, pada tahun 1964, China berhasil mengasumsikan bahwa efek detterent dari kemampuan serangan nuklir akan menjamin kelangsungan hidup rezim Pyongyang.Â
Selain itu, langkah Korea Utara untuk mempertahankan kekuatan nuklirnya adalah untuk melindungi keamanan rezim komunisnya dari agresi militer AS yang dipandang sebagai ancaman, sehingga melalui diplomasi koersif ini, Korea Utara dapat mengancam  Amerika Serikat dan sekutunya.
2. Ekonomi
Keberadaan tenaga nuklir Korea Utara disebut-sebut mengancam eksistensi negara-negara internasional, khususnya Amerika Serikat, terutama dalam hal hegemoninya di kawasan Asia Timur. Kepentingan ekonomi AS di Semenanjung Korea sangat terasa menurun nya akibat dampak dari  keberadaan nuklir Korea Utara.Â
Hal itu juga sangat bisa dirasakan oleh negara-negara sekutu seperti Jepang, Korea Selatan, bahkan China, yang dimana negara yang terkait dengan Korea Utara itu sendiri.Â
Sebelum berkembangnya kategori negara miskin, kemiskinan Korea Utara sendiri  ditopang oleh beberapa faktor, seperti menurunnya perekonomian negara dengan hilangnya strategi perdagangan dengan Uni Soviet .Selain itu, faktor yang membuat Korea Utara menjadi negara miskin adalah ketidakmampuan Korea Utara untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan untuk menampung industri negara tersebut sehingga membuat negara tersebut mengalami penurunan produksi yangmengakibatkan resesi ekonomi.Â
Resesi ini diikuti oleh pendidikan dan kesehatan yang buruk dan tidak memadai, serta banjir, yang kemudian diikuti oleh kekeringan parah selama beberapa tahun. Fenomena ini dimulai pada tahun 1997 dan menjadi salah satu faktor penyebab melemahnya perekonomian Korea Utara.Â
Pada tahun 1990-an, Korea Utara mengalami berbagai  ketidakseimbangan dalam menyeimbangkan perekonomian Korea Utara, yang menyebabkan masuk dalam daftar negara miskin tersebut.Â
Perekonomian Korea Utara yang rapuh juga disebabkan oleh proses panjang mendapatkan bantuan dari Organisasi Internasional (PBB) serta utang luar negerinya.Â
Faktor kemiskinan Korea Utara juga didukung oleh kegagalan Pyongyang untuk menguji senjata kelimanya, Â Taepodong II.Setelah krisis nuklir, Pyongyang mendapat tekanan dari negara-negara internasional, terutama yang berkaitan dengan pengembangan nuklirnya di wilayah Yongbyon.Â