Mohon tunggu...
Wahyu Begundal
Wahyu Begundal Mohon Tunggu... -

Begundal biar kata amoral tapi tetap normal ingin handal dalam sgala hal..asoiiy :p

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apologism

10 Januari 2012   03:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:06 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pandora ruang dan waktu slalu saja terbatas menampung dinamika rasa yg ingin selalu menghadirkan fenomena keluh kesah keresahan kedalam ranah2 realitas. Bahkan logika perpanjangan Nurani dan Cinta tak cukup tuk mewakili tabir rasa,,sehingga kemungkinan terbesar kebohongan2 kelicikan dan kepicikan_pun menjadi analogi dan apologi tuk menjangkau rasa itu, sehingga kenaifan dan kemunafikan lebih sering hadir sebagai standar pembenaran dari rakitan teori2 tentang harmonisasi dan singkronisasi realisme dan ideologisme semua rupa dan warna telah dihadirkan sebelumnnya, namun semakin mengkontradiksikan tataran ide dan realitas,,,sehingga banyolan terbesar manusia hadir sebgai ''Hermeunetika dan Semiotika'' tafsiran yg selalu mencoba menyentuh dan terus membanyol dialektika etik/epik, konotasi/denotasi, singkronik/diakronik, serta tafsiran yg bersandar pada apologisme, sehingga sabda Tuhan pun dapat dimanupulasi sebagai standar evoria dunia dan akhirat ..!
hmmmmmmmm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun