Mohon tunggu...
Wahyu Arma
Wahyu Arma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN KENDARI

Asli sulawesi Selatan,makassar kabupaten jeneponto

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Konsep Pengelolaan ZIS di Malaysia dan Singapura

28 Maret 2024   16:00 Diperbarui: 28 Maret 2024   16:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di Malaysia dan Singapura mencerminkan pendekatan yang berbeda dalam penanganan dana keagamaan dan amal. Meskipun keduanya merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim, perbedaan dalam struktur pemerintahan, kebijakan ekonomi, dan konteks sosial telah membentuk pendekatan yang unik dalam pengelolaan ZIS.

Di Malaysia, pengelolaan ZIS dibimbing oleh sebuah badan resmi yang dikenal sebagai Majlis Agama Islam Malaysia (MAIM) atau disebut juga Lembaga Zakat. MAIM bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi dana ZIS di seluruh negeri. Zakat di Malaysia dipandang sebagai kewajiban keagamaan bagi umat Islam, dan pemerintah telah menetapkan aturan yang jelas tentang siapa yang wajib membayar, berapa jumlahnya, dan bagaimana dana tersebut harus dikelola dan didistribusikan. MAIM juga terlibat dalam kegiatan sosial dan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan.

Sementara itu, di Singapura, pengelolaan ZIS diatur oleh Majlis Ugama Islam Singapura (MUIS). MUIS bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi dana ZIS di negara tersebut. Namun, di Singapura, pendekatan terhadap ZIS lebih terintegrasi dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan kesejahteraan sosial dan harmoni antaragama. MUIS tidak hanya mengelola ZIS tetapi juga terlibat dalam pengembangan program-program sosial, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat yang beragam.

Perbedaan utama antara kedua negara dalam pengelolaan ZIS terletak pada pendekatan regulasi dan pelaksanaannya. Di Malaysia, regulasi ZIS lebih terfokus pada kepatuhan terhadap hukum Islam dan ketentuan syariah, sementara di Singapura, pendekatan lebih terintegrasi dengan agenda pemerintah yang lebih luas untuk pembangunan sosial dan kesejahteraan umum.

Selain itu, dalam hal pendistribusian dana ZIS, kedua negara memiliki program-program yang ditujukan untuk membantu kelompok-kelompok yang membutuhkan, seperti fakir miskin, anak yatim, dan orang-orang yang terpinggirkan. Program-program ini sering kali dijalankan melalui kemitraan dengan organisasi-organisasi non-pemerintah dan lembaga-lembaga amal untuk memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dana tersebut.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pengelolaan ZIS antara Malaysia dan Singapura, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan pembangunan sosial dan ekonomi, pengelolaan ZIS di kedua negara tersebut berperan penting dalam mempromosikan keadilan sosial dan kesejahteraan umum.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun