Mohon tunggu...
WAHYU TRISNO AJI
WAHYU TRISNO AJI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang. Dalam pemikiran sebebas mungkin dalam ruang prespektif bahasa. Yang dimana sejalan dengan rasio dan empirik yang kritik. Mari berkontribusi untuk mengkonstruksi paradigma berfikir menjadi lebih ambivelensi terhadap kehidupan yang penuh jawaban yang bercabang

Selalu sehat para kaum berfikir

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Kita Jatuh Cinta dengan Politik?

24 Februari 2023   10:07 Diperbarui: 24 Februari 2023   10:19 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pinterest / binance

Mengenal tokoh seperti soekarno, moh. Hatta, cak imin, prabowo Subianto, ridwan kamil, anies baswedan, dlsb. jika kita diperdengarkan nama tersebut kesetiap orang yang berkewarganegaraan Indonesia, maka mereka memiliki satu jawaban yang mungkin identik sama. Yakni mereka (tokoh tersebut) merupakan tokoh politisi. Mereka adalah para pejuang bangsa yang tampil di bumi ini sebagai pemimpin di Indonesia tercinta kita. Para tokoh tersebut lahir sebagai tokoh politisi yang cerdas, berkharisma, dan hal luas biasa lainnya yang mungkin tak bisa dipungkiri semua itu. mereka merupakan para politisi yang sukses dalam kariernya. kendati demikian, banyak resistensi dalam karier politik semasa ketika mereka menggeluti dunia perpolitikan. Mereka berusaha keras dan bekerja cerdas dalam berbagai hal. Menghadapi tantangan seperti cacian sudah menjadi sarapan mereka. namun demikian, mereka suatu saat mereka akan tercatat dalam sejarah kita (di Indonesia) sebagai tokoh politisi yang dimiliki bangsa Indonesia. 

Akan tetapi dalam tulisan ini, kita tidak akan membahas bagaimana stategi mereka berpolitik. karena mungkin kita sama-sama tahu mereka memiliki versi sendiri dalam stategi perpolitikan di Indonesia. Namun, disini akan dinarasikan dalam diskursus filosofis di sisi tepi dari mereka-mereka ( jokowi dodo, Prabowo Subianto, ridwan kamil, anies baswedan, dlsb) dalam perpolitikan, yakni bagaimana mereka mencintai politik. 

Memang, ini terlalu berlebihan, menggunakan kata "mencintai politik" Sebagai pemantik dalam tulisan ini. Akan tetapi, disinilah hal yang ingin di sampaikan, bahwa mereka mungkin menurut penulis mengimplementasikan satu hal besar yakni mencintai politik. Sebab kata orang bijak yang pernah kita dengarkan, "bahwa cintai lah segala sesuatu untuk menghasilkan sesuatu yang baik itu diri kita. Entah itu bahagia atau tidaknya, namun jika kita menjalani dan meniatinya dengan baik. Maka segala hal yang diperoleh maupun dari proses akan bisa dinikmati".

Mencintai politik sama halnya kita mencintai diri kita dan orang lain. Sebab, pada hakikatnya, politik adalah jalan menuju kesejahteraan. Pada dasarnya, politik ada untuk memanusiakan manusia, untuk bisa saling menjaga, saling mengakomodasi, hingga saling peduli satu sama lain. Sehingga dan jalan tepi inilah, kita akan menemui bagaimana kita harus mencintai politik. Bukan sebagai penjahat, melainkan sebagai orang yang sentiasa jatuh cinta pada pada orang yang kita cinta. 

JATUH CINTA DENGAN POLITIK SAMA HALNYA MENCINTAI KEMANUSIAAN.

Setiap kita akan mengenal politik dalam prespektif kekuasaan. Ini hal yang memang menjadi bukti pengetahuan yang mengakar. Akan tetapi, arti politik tidak hanya sebatas pengetahuan didalam pemerintahan saja. Namun, politik bisa diartikan sebagai pencakupan segala tindak tanduk manusia demi mewujud kan kesejahteraan. 

Ini membuktikan, bahwa politik bukan sekedar menunjukan kehausan kekuasan, namun dalam kehadiran secara fundamentalisnya. Politik eksis dari kebutuhan setiap manusia. Manusia sebagai mahkluk sosial, membutuhkan satu sama lain dalam segala hal. Dengan demikian, fungsional dari politik memiliki jangkau seperti hal pemerintahan yang pastinya, tentang kebutuhan hidup, kesetaraan, kepedulian, hingga lingkungan sosial. 

Satu hal yang pastinya kita setujui, bahwa kita bisa hidup karena kita saling melengkapi. Salah satu caranya ialah di antara kita mengikat diri dengan sebuah aturan, seperti saling menghormati, mengadakan adanya penguasa untuk mengatur komunal, toleransi dan hal lainnya. Bukti fenomena seperti ini memberitahukan bahwa politik dalam ruang lingkup yang lebih lebar sangat luas kajianya. Sehingga kita akan lebih tahu, pastinya juga akan lebih faham bahwa politik tidak sekedar cerita penguasa dan dikuasai, melainkan terdapat variabel-variabel positif lainnya yang sangat jarang dipelajari.

Stereotip negatif pada politik sudah mengakar sejak dahulu kala. Menganggap politik sebagai satu hal buruk, jika seseorang berpolitik, maka orang-orang yang berpolitik itu mengalami resesi efikasi dari masyarakat. Dalam pandangan umum, masyarakat menganggap bahwa berpolitik akan membawa orang kedalam kebohongan semata. Politik yang di tampilkan kepada masyarakat dan dicerna oleh mereka adalah politik yang ironis, dimana pengalaman buruk didapatkan dari cerita, bahkan langsung dari tindak tanduk penguasa (stigma ini dibangun sehingga politik dianggap selalu buruk). Masyarakat menjadi fobia pada politik yang didapatkan dari pengalaman ironis tersebut, akan tetapi perlu dicatat bahwa politik tidak sebatas itu saja. Melainkan, kita sudah mengetahui dalam ruang lingkup yang lebih luas bahwa politik juga lebih banyak pula manfaat positif daripada negatif. 

Pandangan dan pengalaman masyarakat menganggap politik sebagai hal negatif (stigma) perlu didekontruksi. Salah satu caranya ialah kita sendiri yang mengajarkan masyarakat untuk mencintai politik. Ini akan terdengar agak konyol dan idea bodoh. Akan tetapi, gagasan seperti ini juga merupakan jalan solusi cukup ampuh untuk merubah sudut pandang masyarakat mengenai politik yang buruk. 

Mencintai politik merupakan cara bagaimana kita merubah pandangan negatif pada politik. Mencintai politik memberikan grafik pada masyarakat secara umum supaya mereka bisa secara objektif menilai sesuatu. Bukan hanya dalam satu kacamata. Hematnya untuk mendefinisikan arti, bahwa mencintai politik merupakan cara seseorang untuk bisa lebih dekat dengan sesuatu hal (dalam catatan ini dimaksudkan adalah politik) baik secara fikiran, ucapan maupun tindakan. 

Mencintai politik mendorong manusia akan lebih berfikir positif, tidak semena-mena berfikir negatif mengenai politik yang sebelumnya sudah menjadi budaya yang mengakar. Dengan mencintai politik, seseorang bisa lebih jernih lagi berfikir, lebih objektif lagi menilai sesuatu, lebih teliti dan ulet dalam berargumen dan membuat keputusan. Sehingga tidak ada lagi pandangan yang Radikal tanpa landasan mengenai politik. 

Adapun cara kita mencintai politik, tahapan di antaranya. 

1. Ketika kita ingin mencintai sesuatu, yang paling mendasar dilakukan adalah berfikir positif terhadap hal yang ingin kita cintai itu. Tidak berfikir negatif, melainkan selalu berbaik sangka pada apa yang kita fikirkan. 

2. Walaupun kita diusahakan berfikir positif. Akan tetapi, tetap saja. Kita harus netral dalam berfikir, berucap dan bertindak. Kita harus Seobjektif mungkin melihat sesuatu yang ada dihadapan kita tanpa cenderung tertipu oleh apapun, baik disekitar kita ataupun dari berbagai informasi yang didapatkan. 

3. Kita seterusnya mempelajari politik dalam berbagai prespektif, ini difungsikan untuk kita mendapatkan wawasan seluas-luasnya mengenai politik. Perlu menjadi catatan ialah belajar politik jangan hanya dalam satu buku dan satu guru saja. Melainkan, belajar lah politik dimanapun, dengan siapapun untuk mendapatkan pengetahuan mengenai politik secara kompherensif. 

4. Setelah itu, ketika memahami politik secara kompherensif dan holistik. Disitulah kita bisa memberikan interpretasi, asumsi, hipotesis, maupun kritikan dalam pengetahuan yang didapatkan. Ini bertujuan untuk menilai sejauh mana pengetahuan kita pada politik. 

5. Saat inilah kita mulai mengimplementasikan bagaimana fungsi dan tujuan politik didalam kehidupan sehari-hari. Kita akan melihat sejauh mana kita faham dan posisi dimana kita saat memahami politik daripada tidak memahami politik sama sekali. Disitulah muncul diferensiasi pandangan. 

6. Yang terakhir adalah kita mengevaluasi sejauh mana politik itu memang harus di tinjau ulang keeksistensiannya, sejauh mana politik bisa menjadi satu guna ilmu yang terus bermanfaat bagi manusia. Kemudian diberikan bonus dengan idea-idea yang kita miliki bertujuan untuk mengembangkan idea politik positif yang bermanfaat bagi semua orang. 

Dengan keenam cara kita mencintai politik dengan versi penulis sendiri. Kita setidaknya bisa memetika beberapa hal point yang penulis sendiri akan menyerahkan nya kepada pembaca yang budiman. Karena menurut penulis, pembaca yang bijaksana mampu mengambil mengambil nilai-nilai positif yang terdapat di dalam tulisan ini. 

Katanya, mencintai tidak perlu kata-kata, melainkan tindakan. Sehingga mencintai politik sama pula, mencintai politik adalah bagaimana cara kita bertindak sebaik-baiknya mungkin dengan cara yang baik pula. Tidak terkesan menggunakan emosi dalam memutuskan karena terpengaruh oleh berbagai sumber. Kita jangan sampai terbius oleh kebanalitasan ketidaktahuan, mencari dan mencari adalah jati diri manusia. Dengan mencari, kota bisa memperoleh pengetahuan dan tahu apa yang kita sebelumnya tidak ketahui. 

jokowi dodo, Prabowo Subianto, ridwan kamil, anies baswedan, dlsb merupakan bukti nyata menurut penulis sendiri bahwa mereka adalah sosok-sosok yang sukses dalam perpolitikan di Indonesia, terlepas itu dari pro dan kontra yang terjadi. Mereka memiliki kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat Indonesia. Mereka hadir sebagai tokoh politik yang mencintai politik dengan versi mereka sendiri.

AKHIRNYA...... 

Mengulang kalimat sebelumnya sebagai penutup tulisan ini. Politik bukan sekedar yang dianggap sebagai pembawa fitnah buruk, bukan sekedar stigma kita pada pembawa penderitaan. Melainkan, terdapat nilai-nilai di tepi yang sangat penting jarang diketahui. Berpolitik membawa kita kedalam kehidupan yang lebih baik. Karena kita mampu secara selektif dan lihai memilih bagaimana kita seharus nya hidup, dan bagaimana kita bisa hidup dengan bahagia secara keseluruhan. Dengan kata lain, berpolitik membawa kita kedalam kesejahteraan manusia, karena dari berpolitik, kita bisa hidup layaknya manusia yang berfikir. Memilih, mencari, bertindak dan memutuskan semata-mata demi kebaikan bersama, Pernyataan inilah yang pernah dikatakan oleh manusia tercerdas yang pernah lahir di muka bumi, yakni Aristoteles. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun