Dengan berfikir, eksistensi dari yang lain muncul dengan identitas yang telah kita lekatkan. Menjadi satu identitas pengetahuan baru dari kita yang mencari tahu sedikit tentang sebuah objek. Objek fikiran berlaku ketika apa yang telah di kaji tersebut menjadi suatu instrumen dalam mengkonstruksi kehadiran. Tepatnya kehadiran yang dimaksudkan adalah kehadiran dari objek yang telah diberikan kesadaran oleh manusia. Manusia mahkluk berfikir yang ada dalam dirinya, dan memberikan rangsangan pada objek di luar dirinya untuk bisa sedikit mengenal identitas dan stimulus subjek (manusia). Dengan demikian bisa di fahami bahwa fikiran kita sudah sejak awal aneh, sebab kita memberikan satu dorongan untuk eksis pada objek, sedangkan objek hanya bisa selalu eksis jika ada subjek yang selalu bisa memberikan rangsangan balik padanya.Â