Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sedapnya Zuppa Soup di Balik Senyuman Agus

9 Januari 2021   07:52 Diperbarui: 9 Januari 2021   08:06 4215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya juga bahagia, karena menemukan jajanan zuppa soup. Bisa menyantapnya setiap saat, tanpa menunggu ketika ada kondangan pernikahan. Hehehe... Foto: Wahyu Sapta.

Hari itu sekitar pukul 10.00 WIB, terdengar suara dari pengeras suara  penjual keliling yang melewati depan rumah. Zuppa zuppa... Pisang selimut... Makaroni skotel... Anak bungsu saya penasaran dan bertanya, "Jualan apa sih itu, Bun?" Saya menggelengkan kepala tanda tidak tahu. "Coba saja ditengok," kata saya.

Suara semakin mendekat dan anak saya keluar rumah. Oh, ternyata zuppa soup yang ditawarkan tadi. "Beli ya, Bun?" pinta Si Bungsu. Saya mengangguk. Betapa girangnya ia. Jam tanggung antara makan pagi dan makan siang, ia sudah merasa lapar. Apalagi sekolah masih secara daring membuatnya bosan, karena seringnya berada di rumah.

Saya ikut nimbrung menengok apa yang dijual oleh penjual keliling tadi. Ia memakai sepeda motor. Dengan pengeras suara kecil yang berada di depan. Oh, jadi suara itu berasal dari situ? Dengan nada yang sama dan berulang-ulang mempromosikan dagangannya.

"Jualan apa?" tanya Si Bungsu.

"Zuppa soup, makaroni skotel, dan pisang selimut." jawab Penjualnya.

Saya pernah merasakan zuppa soup dan makaroni skotel. Sedang pisang selimut belum pernah. Kata penjualnya, pisang selimut adalah pisang yang dibalut dengan pastri, kemudian nanti di atasnya diberi toping keju atau misis. Oh, begitu ya. Tetapi saya tertarik pada zuppa soup, karena saya menyukainya.

Zuppa soup ini, kudapan yang bisa menjadi pengganjal perut sebelum datang jam makan siang. Apalagi pada saat itu masakan saya untuk makan siang belum siap tersaji. Masih otewe atau masih dalam proses eksekusi alias belum matang. Saya memutuskan untuk membelinya.

Saya sih cenderungnya lebih penasaran, kok sekarang zuppa soup dijual keliling, sih? Biasanya saya menemukan makanan ini pada saat kondangan ke pesta pernikahan. Bukan dijual keliling. Atau saya biasanya menemukan kudapan ini di toko roti. Itupun jarang-jarang ada, kecuali yang memang khusus menjual zuppa soup. Masih belum banyak yang menjualnya.

"Beli berapa, Bun?" tanya Si Bungsu. Saya jawab beli masing-masing empat. Zuppa soup empat dan makaroni skotel empat. Ia girang. Masa pertumbuhan memang membuatnya baru doyan makan. Ia bisa makan dobel nih. Saya berkata, nanti makanannya dibagi dengan Kakak, ya. Kemudian ia memesan pada penjual keliling tadi. 

Saya sih mengiyakan saja, selama makanan yang dibelinya itu sehat dan tidak berbahaya. Apalagi dimasa pandemi ini, harus tetap menjaga kesehatan. Tidak boleh jajan sembarangan. Jajanan zuppa soup lumayan sehat.

Penjualnya mas-mas masih muda. Di motornya ada kotak rombong yang terbuat dari bahan alumunium berisi makanan. Kotak itu berada di sisi kanan dan kiri. Sedang di tengah, seperangkat kompor gas kecil yang di atasnya ada pemanggang kecil pula. Tabung gas berada di bawah motor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun