Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Tak Mengapa, Jika Hanya Bisa Nonton Film di Tv Saat Lebaran di Kampung

31 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 31 Mei 2019   07:03 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Fimela.com

Diceritakan tentang Abah yang diperankan oleh Ringgo Agus Rahman, sangat ingin bertahan setelah rumah dan pasca hartanya disita oleh debt collector untuk membayar hutang perusahaan yang disebabkan oleh kakak iparnya. 

Dengan cara pindah sementara ke rumah di desa terpencil di Jawa Barat. Rumah itu merupakan rumah masa kecilnya, sebuah warisan dari ayahnya.

Namun dia menghadapi kesulitan karena kasusnya kalah di pengadilan dan keluarganya terancam selamanya hidup dalam kemiskinan di desa itu. Sayangnya, penyitaan terjadi tepat pada hari ulang tahun Euis (diperankan Adhisty Zara) ke-13, anaknya.

Kepada Ara/Cemara (diperankan Widuri Sasono) dan Euis anak-anaknya, Abah beralasan mengajak mereka liburan. Sebelum pergi, Abah memberikan pesangon untuk semua karyawan yang di-PHK. 

Sesampainya di sana, Euis dibuat kaget dengan kondisi rumah. Bahkan untuk mencari sinyal, keluarga itu harus memanjat pohon untuk mendapatkannya.

"Rumahnya ga mau dijual aja, Bah?" cletuk Euis saat masuk ke dalam rumah.

Suatu hari Abah mendapat telepon dari pengacara yang menangani kasusnya. Abah segera mengangkat telepon tersebut. Di depan Emak (Nirina Zubir), Ara, dan Euis, Abah berpura-pura mengatakan bahwa kasusnya sudah selesai. Namun pada kenyataannya kasus Abah kalah di pengadilan dan keluarga kecil itu terancam hidup dalam kemiskinan selamanya.

Dari sinilah cerita hidup keluarga Cemara sesungguhnya dimulai. Disertai konflik-konflik yang mengiringi kehidupan keluarga mereka. Seberapa mampu mereka bertahan.

Sebagai kepala keluarga, Abah berusaha sekuat tenaga agar bisa membawa keluarga kecilnya kembali ke Jakarta. Akankah keluarga kecil itu kembali ke Jakarta?

Konflik antara Abah dan masing-masing anggota keluarga membuat emosi penonton naik turun. Puncaknya adalah ketika Abah memutuskan untuk menjual rumah warisan tersebut dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang menimpa keluarga kecilnya.

Untuk selanjutnya, saksikan nanti di SCTV. Jangan lupa hari dan jam tayangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun