Mohon tunggu...
Wahyu Purnomo
Wahyu Purnomo Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa tingkat akhir prodi Sastra Indonesia. nyambi skripsi: kerja!

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jawa Timur Milik Malang, Ayo berbenah Jol!

13 April 2019   04:25 Diperbarui: 13 April 2019   04:28 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat (12/4) Persebaya Surabaya harus menerima kenyataan pahit. Ketika harapan tinggi yang digelorakan oleh bonek mania ketika final leg pertama di Bung Tomo tidak sesuai kenyataan. Persebaya ditahan imbang 2-2 oleh tim tamu Arema FC.

Leg kedua yang berlangsung di kanjuruhan, malang menjadi saksi keberhasilan Arema Fc menjuarai kembali trofi piala presiden 2019. 

Meskipun sejak menit pertama tanda dimulainya pertandingan ini kedua kesebelasan saling mempertontonkan kebolehannya dalam menyerang. 

Petaka hadir bagi Persebaya saat memasuki menit akhir babak pertama, pemain nomor 7 arema berhasil menyarangkan bola ke gawang yang dikawal oleh Abdul Rohim. 1-0 arema memimpin hingga berakhir babak pertama.

Tentu saja posisi seperti ini tidak aman bagi kubu Persebaya, pasalnya tim telah kebobolan dua gol di leg pertama. 

Mau tidak mau Persebaya harus menaikkan tensi seranganya, segala usaha yang dilakukan anak asuh Djadjang Nurjaman ini tetap tak mampu membobol gawang kurniawan kartika ajie. 

Melalui skema serangan yang menarik akhirnya arema fc berhasil mengunci kemenangan mereka pada menit 90 ketika Ricky Kayame berhasil menyarangkan bola ke gawan Abdul Rohim yang kedua kali. Pertandingan usai Persebaya kalah dengan agregat 4-2.
**
Ricky Kayame pencetak gol kedua dalam pertandingan ini seperti semua penikmat sepakbola tahu adalah mantan pemain Persebaya yang juga berjuang membawa Persebaya naik ke liga 1 2018. 

Namun, keberhasilannya tersebut tidak berlanjut di musim kedua. Ricky lebih sering menjadi penghias bangku cadangan Persebaya. 

Gaya permainan yang belum nyetel dengan tim disinyalir membuatnya harus dijual oleh Persebaya untuk mencari striker lain. 

Tak berselang lama setelah di lepas Persebaya, ia nampak dalam trial tim Arema Fc. Tentu saja transfer ini menjadi menarik sebab rivalitas yang kuat di antara dua kubu. 

Terbukti permainan Ricky terus berkembang, ia menjelma menjadi salah satu striker yang berbahaya bersama Arema Fc. telah mencetak tiga gol selama piala presiden berlangsung dan gol keempat ia dapatkan pada laga final melawan mantan rekan-rekan timnya.
***
Derbi Jawa Timur ini menjadi pertandingan yang menarik, bertemu di final tentu saja adalah adu gengsi antara dua kiblat besar sepak bola di Jawa Timur. 

Bahkan pertandingan ini dibaluti oleh rivalitas sengit kedua kelompok pendukungnya. Yang menurut sejarah disebabkan oleh adu gengsi antara mana yang lebih baik antara Surabaya atau Malang. Gengsi yang kadung mendarah daging bagi kedua kelompok pendukungnya. 

Gengsi atas identitas siapa yang lebih superior di Jawa Timur. Meskipun hanya dalam turnamen pramusim tiket pertandingan ini habis terjual baik di leg pertama maupun kedua. 

Antusiasme pendukung menyambut kemenangan dan gengsi tentang siapa yang layak diingat pertama di Jawa Timur menjadi kekuatan yang tidak terlihat namun terasa amat besar dirasakan, dari berbagai daerah termasuk luar Surabaya rela datang ke Surabaya untuk menyaksikan laga ini, begitu pula sebaliknya di Malang.

Gengsi kedua tim yang juga sarat rivalitas antar pendukungnya ini pun menjadi perhatian menarik di mana keduanya dipertemukan di partai puncak piala presiden 2019 yang akhirnya Arema Fc lah yang menjadi pemenangnya. 

Setelah pertandingan ini sampai bergulirnya liga 1 2019 Jawa timur masih dibayangi kedigdayaan Malang dalam adu gengsinya dengan Surabaya. 

Juga kemenangan ini akan selalu diingat oleh kedua pendukungnya dan dipupuk menjadi gengsi yang lebih baru saat pertandingan kedua klub di liga 1, setidaknya ini adalah pembukaan yang diberikan oleh Arema kepada seluruh tim yang berlaga di liga 1.


****
Hasil buruk yang dituai oleh Persebaya saat menghadapi Arema di final piala presiden ini tentu saja menjadi sinyal bahaya bagi jajaran pelatih Persebaya. 

Bahwa tim yang mereka bangun untuk menghadapi turnamen ini masih belum sepenuhnya berhasil. Banyak lini di persebaya yang musti dimatangkan lagi bila persebaya menargetkan masuk ke tiga besar liga.

Jika mengambil contohbdari dua pertandingan terakhir, persebaya kesulitan untuk melakukan penyelesaian akhir. Sektor serang persebaya dinilai masih perlu mendapat sorotan. 

Hanya berbekal satu striker murni persebaya terlihat kesulitan jika strikernya mendapat press ketat dari pemain bertahan lawan. 

Jika dilihat secara statistik kebanyakan gol yang dicetak persebaya adalah dari pemain selain striker.  Tentu saja sektor ini harusnya menjadi perhatian penting jajaran pelatih persebaya.

Selain dari sektor serangnya posisi kiper persebaya juga belum menunjukkan tanda yang positif dua kiper berbeda diturunkan dalam final piala presiden ini. Namun keduannya beberapa kali terlihat melakukan blunder yang akhirnya merugikan persebaya.

Tentu saja kondisi ini tidak luput dari perhatian bonek pendukungnya. Beberapa saat setelah pertandingan pertama persebaya mendapat kritik keras dari pendukungnya beberapa lini tidak bekerja dengan baik sehingga mampu arema mencetak dua gol ke gawang persebaya dan menahan imbang persebaya di kandangnya.

Selain untuk mempersiapkan liga yang akan bergulir tentu saja masih ada gelaran piala indonesia yang sudah memasuki fase 8 besar. Tentu saja hal ini harus dipehatikan oleh persebaya jika ingin di akhir gelaran ini menjadi kampiun pertama piala indonesia setelah terakhir digelar tahun 2012.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun