Mohon tunggu...
Wahdana Salsabila
Wahdana Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Story Teller/Mental Health Activist/Social Activist

Membaca/humble dan friendly

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tantangan untuk Menjadi Pemilih yang Rasional Pada Pemilu 2024

25 Januari 2024   10:50 Diperbarui: 25 Januari 2024   17:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pesta Pemilu 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari nanti tentunya semakin dekat, dan sudah sewajarnya bagi kita sebagai Warga Negara Indonesia untuk ikut memilih pada saat Pemilu nanti. Karena pada dasarnya suara atau pilihan yang kita berikan nantinya bisa saja menentukan nasib negara ini 5 tahun kedepan.

Namun pada kenyataannya bahkan sampai saat inipun masih banyak masyarakat yang belum menentukan pilihan mereka. Tentunya ada beberapa alasan mengapa mereka belum menentukan pilihan. Ntah dari faktor eksternal maupun internal. Di sisi lain banyak juga masyarakat yang telah menentukan pilihannya, yang tentunya merekapun memiliki alasan mengapa memilih pasangan Capres Cawapres tersebut.

Lalu hal yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai tantangan untuk menjadi pemilih yang rasional pada Pemilu 2024 ini. Pada zaman dimana teknologi semakin berkembang dengan pesat ini maka semakin mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi mengenai Capres dan Cawapres. Namun tentunya diantara banyaknya informasi yang tersebar itu maka banyak pula informasi hoax yang ada.

Tantangan terbesar bagi kita untuk menjadi seorang pemilih yang rasional tentunya dalam hal memilih informasi yang akan kita terima dan percaya. Dalam menerima  informasi kita harus lebih selektif dan jangan asal menerima informasi tersebut. Langkah yang dapat kita lakukan untuk menghindari berita hoax diantaranya adalah:
1. Periksa Sumber Berita
Ketika kita membaca suatu berita maka kita harus mencari tahu terlebih dahulu darimana sumber berita tersebut. Jikalau berita tersebut berasal dari sumber yang bisa dipercaya maka kita bisa mempercayai berita tersebut, namun sebaliknya jika sumber berita tidak jelas dan tidak bisa dipercaya maka kita tidak boleh mempercayai berita tersebut.

2. Berhati-hati dengan judul berita yang provokatif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa terkadang berita yang dari judulnya saja sudah provokatif biasanya merupakan berita hoax.  Judul yang provokatif ini biasanya mengarah kepada hal yang sensasional.

3. Jangan asal menyebarkan suatu berita tanpa memastikan kebenarannya.
Dalam menerima suatu berita kita tidak boleh asal menyebarkan berita tersebut sampai kita telah memastikan bahwa berita tersebut dapat dipastikan kebenarannya.


Selain harus memastikan kebenaran dari informasi yang kita Terima, untuk menjadi seorang pemilih yang rasional juga kita harus memilih dengan menggunakan pikiran dan bukan perasaan kita. Karena ketika kita memilih berdasarkan perasaan kita maka hal yang terjadi adalah kita memilih berdasarkan emosional kita.

Tentunya hal ini sangatlah sulit, karena itu bisa dikatakan untuk menjadi seorang yang pemilih yang rasional kita harus mempertimbangkan banyak hal. Diantaranya adalah:
1. Dalam memilih Capres dan Cawapres pilihlah berdasarkan visi dan misi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan Indonesia saat ini.


2. Dalam memilih Capres dan Cawapres lihatlah pada rekam jejak masing-masing Capres dan Cawapres.


3. Dalam memilih Capres dan Cawapres lihatlah program kerja yang sekiranya realistis dan dapat direalisasikan ke depannya.

Demikian beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang pemilih yang rasional. Karena itu sudah sewajarnya bagi kita untuk melakukan riset data mengenai rekam jejak, visi misi, dan program kerja masing-masing Capres dan Cawapres sebelum kita menentukan siapa yang akan kita pilih nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun