Mohon tunggu...
wagiyo atiq
wagiyo atiq Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyongsong Tahun Baru: Antara Euforia, Disforia dan Hura-hura

14 Desember 2023   11:34 Diperbarui: 14 Desember 2023   11:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: Foto Pribadi_Lok. Pantai Wediombo 

MENYONGSONG TAHUN BARU:  ANTARA EUFORIA, DISFORIA DAN BERHURA-HURA.

Euforia sering diartikan perasaan gembira atau senang yang berlebihan, kebalikannya adalah disforia yang berarti ketidakpuasan yang mendalam. Sedangkan berhura-hura dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti bersenang-senang; bergembira ria. Hura-hura juga sering diartikan sebagai mencari kesenangan atau kepuasan tanpa batas. Di lihat dari arti katanya, ketiga kata tersebut berkonotasi tidak baik atau negatif.

Bersenang-senang dan bergembira pada tahun baru itu pada dasarnya dilakukan oleh banyak orang, tetapi sikap dan perilaku berlebih-lebihan itu yang tidak baik karena termasuk sifat tercela. Demikian juga ketika pada saat itu seseorang baru mengalami disforia dimana kondisi psikologisnya ditandai dengan rasa tidak tenang, tidak bahagia, tidak puas dan frustasi dalam menghadapi masalah kehidupan.

Sebagaimana terjadi dalam setiap akhir tahun menjelang pergantian tahun baru,  euforia perayaan tahun baru terjadi di mana-mana dan dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat seantero dunia. Waktu, tempat, dan dengan cara masing-masing dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum pergantian baru. Tidak ketinggalan tempat-tempat wisata, kuliner, dan perbelanjaan menggelar promo menarik, penuh diskon dan sebagainya.

Namun demikian tidak semua orang mengadakan perayaan pergantian tahun baru karena berbagai latar belakang psikologis, sosiologis, dan situasi kondisi lainnya.

Sebagaimana diketahui bahwa setiap minggu terjadi pergantian minggu, setiap bulan terjadi pergantian bulan dan setiap tahun terjadi pergantian tahun. Namun yang terjadi dalam msyarakat yang dirayakan hanyalah yang terjadi dalam perubahan tahun, seperti ulang tahun dan Tahun Baru.

Perayaan pergantian tahun baru tidak ada yang menganjurkan, tidak pula ada yang melarang, hanya saja seyogyanya kita saling menghormati, menghargai dan bertoleransi. Dengan demikian bagi mereka yang bereuforia merayakan perayaan pergantian tahun baru tidak bersinggungan dengan  mereka yang disforia.

Selamat menyongsong Tahun Baru 2024 Masehi, selamat merayakan pergantian tahun baru bagi yang merayakan, rayakan dengan pra sahaja.....

Yogyakarta, 14 Desember 2024 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun