Mohon tunggu...
Wachid Ervanto
Wachid Ervanto Mohon Tunggu... Freelancer - Media Freelancer

Media Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akselerasi Kompetensi Madrasah melalui Computational Thinking

11 April 2021   02:55 Diperbarui: 11 April 2021   07:34 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dirjen Pendis Kemenag RI bersama peserta didik madrasah./http://pendis.kemenag.go.id/

Ramdhani memiliki pandangan bahwa orang yang hebat pada hari ini adalah orang yang mampu membaca masa depan dengan baik. Guru yang hebat akan mampu melahirkan anak didik yang akan bisa menguasai zamannya. Dan kemampuan ini harus diimbangi oleh guru yang terus belajar menyesuaikan zaman.

Menurutnya, orang yang terus belajar adalah pemilik peradaban masa depan. Eksistensi belajar adalah eksistensi kehidupan, berhentinya belajar adalah berhentinya kehidupan.

Seiring dengan kemajuan zaman, guru menghadapi tantangan mengintegrasikan teknologi secara efektif ke dalam kegiatan belajar mengajar. Meskipun demikian, teknologi tentu tidak dapat menggantikan peran guru sepenuhnya. Salah satu unsur yang harus ada dalam pembelajaran adalah unsur pedagogik.

Oleh karenanya, penggunaan teknologi dalam pembelajaran membutuhkan suatu pemahaman mengenai prinsip pedagogik khususnya dalam mengintegrasikan teknologi untuk mewujudkan transformasi pembelajaran.

Transformasi pembelajaran ini tidak hanya semata berbicara tentang penggunaan teknologi digital dalam pembelajaran, lebih dari itu peserta didik perlu dibekali dengan satu kecakapan berpikir komputasi atau sering dikenal dengan istilah Computational Thinking (CT).

Dalam dunia pendidikan, computational thinking kerapkali didefinisikan sebagai metode pemecahan masalah yang didalamnya melibatkan pengungkapan masalah dan solusi.

Memasuki abad ke-21 computational thinking menjadi keterampilan dasar berpikir yang wajib dimiliki oleh peserta didik seperti halnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.

Berpikir komputasi melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur, dan kreatif serta membuat peserta didik lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka guna menghadapi perkembangan zaman yang kian pesat.

Program Prioritas Kementerian Agama

Sebagai bentuk transformasi pembelajaran untuk menghadapi revolusi industri 4.0, Computational Thinking menjadi salah satu dari tujuh program prioritas Kementerian Agama di tahun 2021. Program yang digawangi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) ini akan mulai diterapkan pada guru madrasah di berbagai penjuru tanah air.

Dilansir dari situs Kemenag RI, program ini akan dimulai dari sembilan Kabupaten/Kota sebagai pilot project, yaitu: Kota Banda Aceh, Kota Banjarmasin, Kabupaten Garut, Kota Surakarta, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kota Mataram, Kabupaten Polewali Mandar dan Kota Sorong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun