Pada sisi lain, Allah Swt menegaskan dalam firman-nya jika manusia itu tidaklah diberi cobaan melainkan manusia tersebut mampu menjalani. Jadi yang kini mungkin berada di titik keritis, dihina, berlumur dosa, dan sedang diterpa masalah besar, yakinlah semua cobaan itu tidak lain karena Allah Swt menyayangi kita. Maka Ia menguji agar derajat kita terus naik dan makin dekat dengan-Nya. Kuncinya adalah kita harus sabar dan terus berjuang.
Cobalah dari sekarang untuk melihat dirimu dengan tanpa tuntutan, angan, dan harapan yang itu hanya bersumber dari sampah omongan orang lain. Berarti tidak boleh berangan-angan? Tentu boleh, dong! Tapi saringlah hal itu yang memang dibutuhkan, inginkan, dan memiliki dampak positif pada pribadi kita. Buat apa kita membentuk berbagai harapan yang terbentuk dari omong kosong orang lain? Kalau mendukung dan memberikan dampak baik sih boleh. Lha, kalau hanya bikin kita njungkel dan drop mengapa kita dengar?
"Sukses itu, ya harus kaya, istri cantik, punya mobil mewah, rumah gedong, dan barang bermerek." Kalau kita ikut omongan itu, stres, tantrum, gelisah, dan merutuki nasib pasti menerpa kita.
"Hidup yang tidak dimaknai adalah hidup yang tidak pantas dijalani." --Socrates (filusuf Yunani).
Maka mulailah dari sekarang untuk mengenali diri sendiri. Cari tempat yang nyaman, sediakan pendamping untuk melakukan perenungan. Bisa berupa minuman, musik, dan sebagainya. Tenangkan diri dengan melihat nikmat Allah Swt yang sudah dikaruniakan pada kita. Ingatlah, masih banyak orang lain yang cobaan dan keadaan hidupnya itu jauh lebih susah, rumit, dan berat daripada keadaan kita. Buatlah dirimu berguna, bermakna, bahagia, dan penuh kedamaian dengan versi dirimu sendiri.
"Allah Swt tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia.."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H