Mohon tunggu...
HIMUN ZUHRI
HIMUN ZUHRI Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis dan Penulis

Himun Zuhri seorang aktivis yang saat ini sebagai kuli tinta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teka-teki Ketua DPRD Merangin

4 Mei 2019   19:37 Diperbarui: 4 Mei 2019   19:50 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto: Tribun Kaltim

MERANGIN - Pasca Pemilu Serentak 17 April 2019 dan telah berlalu dua pekan lebih, soal hasil Pemilu sudah bisa diketahui meskipun pleno tingkat kabupaten belum usai, dan calon-calon terpilih-pun belum ditetapkan KPU Kabupaten Merangin.

Meski belum resmi dan final ditetapkan, soal pemilik 35 kursi DPRD Merangin untuk satu periode kedepan sudah nyaris pasti betdasarkan hitungan pleno 'kedai kopi' yang dilakukan berbagai pihak.

Namun, pembicaran-pembicaraan diruang publik bukan lagi siapa saja yang duduk di kursi dewan yang terhormat itu, tetapi siapa ketua DPRD Merangin 2019-2024 dan yang pastinya kursi ketua kembali milik partai berlambang pohon beringin yakni Golkar.

Calon anggota DPRD terpilih dari Partai Golkar sudah dipastikan akan mengantikan posisi Zaidan dari PDIP yang tak lama lagi memasuki Akhir Masa Jabatan (AMJ) sebagai ketua untuk periode 2014-2019 beserta 34 orang lainnya.

Mengapa Golkar yang akan menjabat ketua?

Kepastian ini disebakan Golkar peraih kursi terbanyak yakni mendapatkan 6 kursi berdasarkan hitungan sementara dan tak ada partai lain dengan jumlah yang sama, dibawah Golkar dipastikan partai PDIP mendapat 4 kursi dan akan mengisi wakil ketua dan partai lainnya bisa saja PAN atau Hanura.

Berdasarkan UU 17 tahun 2014 tentang MD3. Pada pasal 376 ayat (3) "Ketua DPRD kabupaten/kota ialah anggota DPRD kabupaten/kota yang berasal dari partai politik yang  memperolah kursi terbanyak pertama di DPRD kabupaten/kota".

Selain itu, UU 23 tahun 2014 juga telah mengatur bahwa ketua DPRD ialah anggota DPRD yang berasal dari partai politik yang  memperolah kursi terbanyak pertama di DPRD kabupaten.

Karena posisi ketua sudah dipastikan hak Golkar, lalu siapakah dari enam calon anggota dewan terpilih yang akan beruntung mendapatkan kursi yang sangat bergensi itu.

Sebelum mengulas, peluang satu persatu dari mereka, harus diakui memang, teka-teki siapa ketua DPRD  ini muncuat dan liar pasca kader organik yang juga petinggi partai dan calon incumbent diantaranya Heri S Mohza, Syaiful Hadi dan H Warimin tumbang 'digempur' pendatang baru.

Andai saja Heri S Mohza sang kader Golkar dengan kadar 24 karat dan telah mengabdikan diri di partai selama 20 tahun juga telah menjabat sekretaris selama tiga ketua DPD mulai dari Karim Hasan (alm), Lukman Aima (alm) hingga saat ini Plt ketua dijabat Sufardi Nurzain, tak kurang 15 tahun jabatan itu berada dipundaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun