Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Phishing, Salah Satu Upaya Pencurian Data Digital

23 November 2022   16:43 Diperbarui: 24 November 2022   18:10 1084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencurian data| Dok Shutterstock/JARIRIYAWAT via Kompas.com

Begitu sistem mendeteksi ada komentar yang masuk, maka setelah "submit" sistem akan mengirimkan email tersebut secara otomatis. Nah, teknik inilah yang dimanfaatkan oleh orang-orang diluar sana yang tidak bertanggung jawab, untuk mengelabui targetnya, dengan memanfaatkan teknik pemrograman.

Jadi, berhati-hatilah ketika mendapatkan email atau permintaan untuk login ke sebuah akun. Pastikan website dari tautan yang diberikan adalah alamat yang benar. 

Secara teknis di belakang layar, jenis penipuan seperti ini pernah terjadi pada klikbca beberapa tahun silam. Bedanya, pada kasus klikBCA, si penipu memanfaatkan kemungkinan salah ketik dari para nasabah BCA. Jadi dia tidak dengan sengaja mengirimkan email untuk memancing calon korban. 

Jenis pencurian data seperti itu dinamakan typosquatting. Namun teknik dibelakang layarnya sama dengan phishing. Yaitu "menampung" data yang dimasukan via login form, yang berisi user id dan password sehingga si penipu dapat login ke website asli dengan data credential tersebut.

Jadi jika setelah login mendapati keanehan, misal tidak masuk-masuk ke tampilan yang seharusnya, padahal user id dan password sudah benar, pastikan lagi bahwa Anda masuk ke alamat website yang benar.

Jika ternyata salah alamat, sebaiknya segera ganti password saat itu juga di alamat website yang benar. Tujuannya adalah agar user id dan password yang sudah terlanjur diketahui oleh si penipu tidak akan dapat dipakai lagi untuk login ke akun asli.

Masih ada lagi beberapa metode phishing lainya. Intinya, gantilah password secara berkala, atau ketika mendapatkan "keanehan". Karena mungkin ada saat kita tidak sadar sudah "memberikan" akses kepada orang lain yang menyebabkan mereka dapat login ke akun kita.

Metode ini juga dapat dipakai untuk mendapatkan data kartu kredit atau debit kita lho. Karena tampilan website dan kode-kode perintah didalamnya dapat dibuat sesuai kebutuhan, oleh seorang programmer. 

Bisa saja tautan yang mereka berikan meminta target untuk memasukan nomor kartu kredit atau debit, lengkap dengan kode CVV nya. Jika ini yang terjadi, maka data-data itu akan mereka dapat ketika target memasukan data-data tersebut. Untungnya sekarang ada OTP yang dikirimkan ke handphone kita, sehingga mengurangi kemungkinan pencurian data. 

Maka itu, hati-hati ketika tiba-tiba ada orang menelepon meminta kita membacakan kode OTP yang baru saja kita terima, dengan berbagai alasan. Kode OTP itu tidak untuk diberitahukan kepada orang lain dengan alasan apapun. 

Kecuali orang yang meminta ada dihadapan kita dan atas sepengetahuan kita. Misal orang bank sedang membantu transaksi yang kita lakukan dan perlu OTP itu, bolehlah kita kasih, dengan catatan kita tahu apa yang dia lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun