Mohon tunggu...
Veronika Gultom
Veronika Gultom Mohon Tunggu... Programmer/IT Consultant - https://vrgultom.wordpress.com

IT - Data Modeler; Financial Planner

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

PeduliLindungi dan Perlindungan Data

6 September 2021   19:58 Diperbarui: 7 September 2021   08:17 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aplikasi PeduliLindungi| Sumber: Kompas.com/Galuh Putri Riyanto

Akhirnya saya mencoba aplikasi "PeduliLindungi". Proses pendaftaran alias pembuatan akun hanya memerlukan telepon atau alamat email dan nama. Setelah itu kode verifikasi akan dikirimkan. 

Saya coba menggunakan email dan saya mendapatkan kode verifikasi untuk keperluan login ke aplikasi. Setiap kali logout dan hendak login lagi, ada kode verifikasi baru. Di sini menurut saya masih aman. Toh yang dapat mengakses akun email milik saya, cuma saya sendiri. 

Tetapi ketika hendak mencari data lain, baru diminta NIK. Nah, di sini tidak amannya. Saat pendaftaran, hanya ada email dan nama. Artinya saya dapat mendaftar menggunakan nama apapun. 

Namun ketika akun sudah terdaftar, sembarang NIK dapat dimasukan. Berarti saya dapat melakukan pendaftaran akun menggunakan email saya tetapi dapat menggunakan NIK orang lain. 

Maka itu, NIK tidak boleh disebar kepada orang lain. Namun kenyataannya, seperti saya tuliskan di atas, masih banyak kemungkinan NIK itu tersebar kepada pihak-pihak tidak berkepentingan.

Menurut saya, ada baiknya verifikasi akun saat pendaftaran itu ditambahkan validasi nomor HP yang juga teregistrasi dengan benar, di mana ada data NIK dalam proses registrasinya. 

Teregistrasi dengan benar dalam arti nomor tersebut didaftarkan dengan benar, bukan dengan sembarang data seperti banyak dilakukan para penjual nomor perdana. 

NIK dalam database registrasi no HP itu dapat dibandingkan dengan NIK dan nomor HP yang dipakai untuk membuat akun PeduliLindungi. Jika tidak sama, registrasi ditolak. Jika sama, maka registrasi diterima. 

Jika ingin melindungi data-data personal penduduk Indonesia, maka semua layanan umum seperti registrasi nomor HP perdana, harus dipastikan diinput dengan benar agar datanya dapat dipakai untuk keperluan verifikasi data untuk aplikasi-aplikasi lain.

Memang tidak semua penduduk Indonesia memiliki HP. Khusus yang tidak memiliki HP mungkin dapat diberikan alternatif mendaftar di kelurahan masing-masing, untuk memastikan data tidak disalahgunakan oleh orang lain.

Bagaimana dengan data berukuran sekian giga yang katanya berasal dari aplikasi E-Hac lama? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun