Kalaupun ada ketakutan dari umat Muslim akan sesuatu yang tidak halal saat berwisata, mengapa pemerintah tidak menerbitkan sertifikat halal bagi restauran-restauran yang hanya menyediakan makanan halal, dan yang lain-lain yang sudah halal.Â
Atau setidaknya bagi mereka yang mengaku menyediakan hanya sesuatu yang halal. Tentunya ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan sertifikat halal.Â
Saya kira persyaratan-persyaratan itulah yang harus diawasi dan ditinjau lagi setiap periode tertentu untuk dapat tetap mempertahankan sertifikat halalnya yang berarti mempertahankan kehalalanya.Â
Ada baiknya guide-guide di tempat wisata dibekali pengetahuan tentang mana yang halal untuk suatu kelompok, mana yang tidak halal.
Berusaha membuat semuanya menjadi halal, saya pikir adalah sesuatu yang tidak mungkin. Halal bagi sekelompok orang belum tentu halal bagi kelompok lain. Marilah menjaga halal masing-masing.Â
Kenyataannya hampir disetiap daerah di Indonesia pasti ada kelompok agama yang berbeda. Bahkan di Papua sana, ada kelompok umat Muslim, ada juga yang Kristen, dan mungkin ada kelompok agama lain.Â
Kenyataanya mereka bisa hidup berdampingan. Tentu karena mereka saling menghormati satu sama lain. Halal itu bukan masalah business untuk menarik konsumen lebih banyak. Halal itu mestinya adalah tentang aturan agama yang harus ditaati oleh umatnya. Â (VRGultom)