Mohon tunggu...
Silvi Novitasari
Silvi Novitasari Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Lepas

Penyuka kamu, buku, senja, dan keindahan. Sempat jadi orang yang ansos, tapi akhirnya jadi orang sosial lewat tulisan. Bahkan menjadi sarjana sosial :D

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Masih Susah Move On, Hati-hati Gangguan Mental

15 Oktober 2021   10:05 Diperbarui: 29 Oktober 2021   23:03 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi susah move on | Sumber: Shutterstock

Kita harus hidup dan fokus pada apa yang memang benar-benar terjadi dan ada. Kita harus lebih fokus untuk menangani apa yang ada daripada tidak ada. 

Masa lalu memang ada, tapi adanya bukan saat ini dan bukan pada kenyataan. Masa lalu memang ada, tapi saat ini, masa lalu tempatnya hanya ada dalam ingatan. 

Kita boleh mengingatnya, tapi kita tidak boleh larut di dalamnya dan menjadi seolah-olah masih hidup di sana. Kita harus lebih memperhatikan saat sekarang daripada masa lampau yang kejadiannya sudah usai.

Berhenti berkhayal

Ada saat di mana batas ego seseorang menjadi terputus-putus, sehingga ia mengalami perasaan yang mungkin kacau balau. 

Orang tersebut bisa membenamkan diri dalam diri orang lain atau memasukkan terlalu banyak hal-hal dari lingkungan ke dalam dirinya. Ia menjadi tidak berhubungan dengan tempat di mana ia berpijak dan lingkungannya mengambil alih.

Saat ini bisa terjadi atau merupakan masa ketika seseorang sedang berkhayal. Saat berkhayal diri bisa melihat apa yang ingin kita lihat atau apa yang tidak ingin kita lihat. 

Berkhayal juga adalah fase di mana seseorang memikirkan apa yang tidak ada dan akhirnya tidak peka dan tidak sadar akan keadaannya saat ini. Ia tidak peduli "apa" dan "bagaimana" dirinya saat itu.

Kebanyakan orang terlalu suka dan sulit menghindari diri dari kegiatan berkhayal ini, padahal berkhayal bukanlah suatu kenyataan. 

Seharusnya, kita mulai membiasakan diri untuk berhenti berkhayal. Alamilah kenyataan yang memang ada di hadapan kita. Alamilah kenyataan sekarang bersama "apa" dan "bagaimanany"a kita saat ini dan kini.

Berhenti memikirkan hal yang tidak perlu dan mulai menerima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun