Mohon tunggu...
Septiani S
Septiani S Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

HOAX dalam Jurnalisme Multimedia

8 Oktober 2018   17:58 Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:16 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hoax-1-5bbb2208aeebe1083b166866.png
hoax-1-5bbb2208aeebe1083b166866.png
3231771989-5bbb21ce43322f708958daf2.jpg
3231771989-5bbb21ce43322f708958daf2.jpg
http://eksposkaltim.com/berita-8529-wali-kota-palu-dikabarkan-meninggal-akibat-tsunami.html
http://eksposkaltim.com/berita-8529-wali-kota-palu-dikabarkan-meninggal-akibat-tsunami.html
Berita yang tersebar di sekitar kita pun juga dapat menimbulkan ketakutan, kepanikan karena gempa dengan berkekuatan 7,7SR (Scala Ritcher) telah menyebabkan luluh lantak di beberapa wilayah serta banyaknya korban dari gempa tersebut. Apabila terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar maka tidak bisa dibayangkan akan situasi di wilayah Palu.

Kemudahan akses informasi menjadikan mayarakat cepat dalam membagikan sebuah informasi tanpa membacanya terlebih dahulu. Ketika informasi yang sedang hangat dibicarakan akan membuat orang mudah terpercaya dengan informasi tersebut. Kepercayaan mayarakat akan satu berita HOAX maka akan berdampak pada lainnya yakni muncul berita HOAX lainnya. Berita HOAX tersebut memiliki tujuan untuk membuat takut para pembaca sehingga segera membagikan informasi tersebut ke masyarakat.

Pihak Klarifikasi Isu

Penyebaran berita HOAX ini akan berhenti apabila ada klarifikasi dari pihak berwenang seperti Kementrian Komunikasi dan Informatika (KemKominfo)dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

KemKominfo merupakan badan yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. BNPB merupakan badan yang memiliki fungsi dalam merumuskan hingga mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara menyeluruh.

BNPB mengklarifikasi bahwa berita akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan 8,1 SR (Scala Ritcher) adalah berita HOAX karena hingga sekarang belum ada satu ahli yang dapat memprediksi kapan gempa akan terjadi (Kompas.com, 3 Oktober 2018). 

Berita tentang akan adanya gempa dan tsunami menimpa pulau Jawajuga merupakan berita HOAX. Penyebar informasi ini ingin mengingatkan masyarakat terkait dengan gempa yang telah melanda kota Palu.Menghimbau masyarakat untuk waspada memanglah baik tetapi cara dalam menginformasikannya yang salah. Cara menginformasikan melalui berita HOAX justru membuat masyarakat takut dan panik kemudian berita itu disebarluaskan.

Berita tentang jasad korban gempa di Kota Palu dan Donggala juga HOAX karena berdasarkan penyelidikan, Tim Cyber Polri mengkonfirmasi merupakan foto dari korban perang timur tengah (cnnindonesia.com, 3 Oktober 2018).

Berita HOAX meninggalnya Wali Kota Palu juga telah diklarifikasi bahwa Hidayat (Wali Kota Palu) tidak meninggal dan kini justru melakukan aksi tanggap darurat gempa (news.harianjogja.com, 2 Oktober 2018). Pemaparan di atas terkait dengan berita HOAX menjadi gambaran bahwa jurnalisme sering disalahgunakan oleh para orang dengan tujuan untuk menakuti dan meresahkan masyarakat luas.

Berita HOAX dan Jurnalisme Multimedia

Menurut Kovach dan Rosentiel (2001:09), jurnalisme hadir untuk membangun masyarakat; jurnalisme ada untuk memenuhi hak-hak warga; jurnalisme ada untuk membangun sebuah demokrasi (Azwar, 2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun