Mohon tunggu...
Alvito Dinova
Alvito Dinova Mohon Tunggu... Penulis

𝘗𝘦𝘯𝘨𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘱𝘰𝘭𝘪𝘵𝘪𝘬

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Bahan bakar pemerintah bersaing dengan bahan bakar swasta?

21 September 2025   14:30 Diperbarui: 21 September 2025   14:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertamina dan Shell

Tangerang --- Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi pemilik kendaraan bermotor. Di Indonesia, masyarakat memiliki pilihan untuk membeli BBM dari penyedia milik negara seperti Pertamina, maupun dari perusahaan swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo. Perbedaan antara BBM dari dua jenis penyedia ini sering menjadi perbincangan, baik dari sisi kualitas, harga, maupun pelayanan. Lalu, mana yang lebih baik?

Asal Usul dan Peran Masing-Masing

Pertamina sebagai perusahaan milik negara memiliki mandat untuk menyediakan BBM secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Pertamina juga bertugas menyediakan BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar yang harganya diatur oleh pemerintah.

Sementara itu, perusahaan swasta seperti Shell, BP, dan Vivo fokus pada BBM nonsubsidi. Mereka tidak menjual BBM bersubsidi karena tidak menerima kompensasi dari pemerintah. Produk yang dijual umumnya adalah BBM dengan oktan tinggi seperti Shell V-Power atau BP Ultimate.

Kualitas BBM

BBM swasta kerap dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih baik, terutama karena mereka fokus menjual produk dengan angka oktan tinggi (RON 92 ke atas). Selain itu, beberapa brand menawarkan teknologi tambahan dalam BBM-nya, seperti additive untuk membersihkan mesin atau meningkatkan efisiensi pembakaran.

Namun, Pertamina juga memiliki produk sejenis seperti ertamax Turbo (RON 98) yang bersaing di kelas yang sama. Dalam uji laboratorium atau penggunaan sehari-hari, perbedaan performa sering kali tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi mesin.

Harga BBM

Dari segi harga, BBM dari Pertamina cenderung lebih murah, terutama untuk jenis nonsubsidi seperti Pertamax. Hal ini karena Pertamina memiliki skala distribusi yang lebih besar dan jangkauan luas. Harga BBM swasta umumnya sedikit lebih tinggi karena margin bisnis yang berbeda serta segmentasi pasar yang lebih premium.

Namun, harga ini bisa berubah mengikuti mekanisme pasar karena BBM nonsubsidi tidak diatur secara ketat oleh pemerintah.

Pelayanan dan Fasilitas

SPBU swasta umumnya menonjol dalam hal kebersihan, pelayanan cepat, dan kenyamanan. Banyak SPBU swasta memiliki fasilitas seperti minimarket, toilet bersih, dan area istirahat. Ini menjadi nilai tambah bagi konsumen yang menginginkan kenyamanan lebih saat mengisi BBM.

Pertamina juga terus berbenah dengan menghadirkan konsep Pertamina Modular dan SPBU self-service, serta layanan digital melalui aplikasi MyPertamina.

Persebaran dan Aksesibilitas

Dari sisi distribusi, Pertamina unggul jauh karena memiliki jaringan SPBU yang tersebar dari kota besar hingga pelosok desa. Sementara SPBU swasta lebih banyak ditemukan di wilayah perkotaan atau jalan tol, dan belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Perbandingan antara BBM negara dan BBM swasta tidak dapat disimpulkan secara mutlak lebih baik atau lebih buruk. Semuanya tergantung pada kebutuhan, preferensi, dan jenis kendaraan yang digunakan.

Jika mengutamakan harga terjangkau dan akses luas, Pertamina menjadi pilihan utama dan menginginkan kualitas BBM tinggi dan pelayanan premium, BBM swasta bisa menjadi alternatif.

Penting bagi konsumen untuk menyesuaikan pilihan BBMdengan spesifikasi kendaraan serta mempertimbangkan efisiensi jangka panjang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun