Tangerang --- Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan masyarakat, terutama bagi pemilik kendaraan bermotor. Di Indonesia, masyarakat memiliki pilihan untuk membeli BBM dari penyedia milik negara seperti Pertamina, maupun dari perusahaan swasta seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo. Perbedaan antara BBM dari dua jenis penyedia ini sering menjadi perbincangan, baik dari sisi kualitas, harga, maupun pelayanan. Lalu, mana yang lebih baik?
Asal Usul dan Peran Masing-Masing
Pertamina sebagai perusahaan milik negara memiliki mandat untuk menyediakan BBM secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu, Pertamina juga bertugas menyediakan BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar yang harganya diatur oleh pemerintah.
Sementara itu, perusahaan swasta seperti Shell, BP, dan Vivo fokus pada BBM nonsubsidi. Mereka tidak menjual BBM bersubsidi karena tidak menerima kompensasi dari pemerintah. Produk yang dijual umumnya adalah BBM dengan oktan tinggi seperti Shell V-Power atau BP Ultimate.
Kualitas BBM
BBM swasta kerap dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih baik, terutama karena mereka fokus menjual produk dengan angka oktan tinggi (RON 92 ke atas). Selain itu, beberapa brand menawarkan teknologi tambahan dalam BBM-nya, seperti additive untuk membersihkan mesin atau meningkatkan efisiensi pembakaran.
Namun, Pertamina juga memiliki produk sejenis seperti ertamax Turbo (RON 98) yang bersaing di kelas yang sama. Dalam uji laboratorium atau penggunaan sehari-hari, perbedaan performa sering kali tergantung pada jenis kendaraan dan kondisi mesin.
Harga BBM
Dari segi harga, BBM dari Pertamina cenderung lebih murah, terutama untuk jenis nonsubsidi seperti Pertamax. Hal ini karena Pertamina memiliki skala distribusi yang lebih besar dan jangkauan luas. Harga BBM swasta umumnya sedikit lebih tinggi karena margin bisnis yang berbeda serta segmentasi pasar yang lebih premium.
Namun, harga ini bisa berubah mengikuti mekanisme pasar karena BBM nonsubsidi tidak diatur secara ketat oleh pemerintah.