Mohon tunggu...
Vito Al Rasyid
Vito Al Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta Pesepeda Balap, Pelukis sketsa amatir, Tertarik dengan literatur sosial politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Era Energi Bersih, Apa Kabar Brunei?

11 Juni 2023   00:34 Diperbarui: 16 Juni 2023   18:18 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita mengetahui bahwa Brunei merupakan negara kecil di Pulau Borneo yang amat mengunggulkan sumber daya migasnya sebagai pilar ekonomi. Namun, saat ini isu lingkungan sedang menjadi perhatian masyarakat dunia, yang membuat masyarakat dunia semakin sadar akan pentingnya pengurangan emisi gas rumah kaca dan beralih ke energi yang lebih bersih. Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut, pembatasan penggunaan migas menjadi isu yang semakin relevan. Lalu bagaimana nasib Brunei di masa mendatang jika penggunaan migas semakin dibatasi? Apakah ada upaya dari brunei untuk survive dari keadaan ini?

Tantangan

Pembatasan penggunaan migas merupakan tantangan signifikan yang dihadapi oleh Brunei. Sebagai salah satu produsen minyak terkaya di dunia, negara ini sangat bergantung pada pendapatan dari ekspor minyak dan gas. Untuk mengatasi pembatasan ini, Brunei harus secara serius mempertimbangkan diversifikasi ekonomi yang tangguh serta melakukan investasi dalam sektor-sektor yang berpotensi seperti energi terbarukan, pariwisata, dan industri lainnya.

Diversifikasi ekonomi Brunei

Dalam menghadapi pembatasan penggunaan migas, Brunei perlu mengadopsi strategi diversifikasi ekonomi yang kokoh. Negara ini telah mengidentifikasi potensi dalam sektor energi terbarukan, seperti energi surya dan tenaga angin, dan sedang melakukan investasi dalam pengembangan proyek-proyek ini. Brunei dapat melibatkan sektor swasta, dalam investasi energi terbarukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pemerintah juga dapat memberikan insentif dan bantuan keuangan kepada perusahaan energi terbarukan, seperti pembebasan pajak, dukungan riset dan pengembangan, serta akses ke infrastruktur yang diperlukan. Selain itu, Brunei dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi pengembangan industri energi terbarukan dengan menyediakan regulasi yang jelas dan mendukung serta memfasilitasi proses perizinan yang efisien.


Selain sektor energi terbarukan, Brunei dapat memanfaatkan potensi pariwisata yang melimpah sebagai bagian dari strategi diversifikasi ekonomi. Brunei memiliki keindahan alam yang menakjubkan termasuk pantai yang indah, hutan tropis, dan keanekaragaman hayati yang kaya. Brunei dapat mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menghargai warisan budaya dan alam, serta melibatkan komunitas lokal dalam industri pariwisata.

Di samping itu, Brunei juga dapat mendorong pertumbuhan sektor industri lainnya, seperti manufaktur dan jasa keuangan. Penciptaan iklim bisnis yang kondusif, termasuk menyediakan infrastruktur yang baik, pelatihan tenaga kerja yang berkualitas, dan akses ke pasar internasional dapat menjadi jawaban dalam mengurangi ketergantungan pada sektor migas dan menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduknya.

Pemerintah juga perlu memperkuat kerja sama dengan lembaga keuangan dan investor internasional untuk mendukung diversifikasi ekonomi. Melalui kerja sama ini, Brunei dapat mengakses modal, teknologi, dan keahlian yang diperlukan untuk mengembangkan sektor-sektor baru yang berkelanjutan.

Inovasi yang bisa dilakukan

Untuk menghadapi masa depan terbatas dalam penggunaan migas, Brunei perlu memberikan perhatian khusus pada inovasi dan penelitian di sektor energi bersih. Pemerintah dan lembaga riset dapat bekerja sama untuk mengembangkan teknologi terbarukan yang lebih efisien dan terjangkau, serta menciptakan solusi yang bisa digunakan secara luas.

Brunei bisa menggalakkan penelitian dan pengembangan dalam berbagai bidang energi terbarukan, seperti energi surya, tenaga angin, energi biomassa, dan energi gelombang laut. Dukungan diberikan kepada lembaga riset untuk melakukan studi mendalam tentang potensi dan penerapan teknologi ini sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan Brunei. Bisa juga didirikan pusat penelitian energi terbarukan yang berfungsi sebagai wadah untuk menghubungkan para peneliti, ilmuwan, dan ahli teknologi dari dalam maupun luar negeri untuk memperkaya pengetahuan dan pengembangan teknologi yang ada.

Selain itu, Brunei bisa memberikan insentif bagi sektor swasta dan perusahaan untuk melakukan inovasi dan penelitian dalam energi bersih. Pemerintah bisa memberikan dukungan finansial, fasilitas penelitian, dan akses ke infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan prototipe dan produk baru yang berkelanjutan. Perguruan tinggi dan universitas di Brunei juga bisa menjadi pusat keunggulan dalam penelitian energi terbarukan, dengan melibatkan mahasiswa dan akademisi dalam proyek-proyek inovatif.

Selain itu, Brunei bisa menjalin kerja sama internasional dalam bidang inovasi dan penelitian energi bersih. Brunei bisa berpartisipasi dalam program pertukaran peneliti, proyek bersama, dan kemitraan riset dengan negara-negara lain yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam energi terbarukan.

Kemudian tidak lupa dengan kerjasama internasional yang juga menjadi faktor penting dalam menghadapi pembatasan penggunaan migas. Brunei perlu terlibat dalam dialog dan negosiasi dengan negara-negara lain untuk membangun kemitraan dalam pengembangan energi bersih dan mengatasi perubahan iklim. Tidak hanya Brunei yang sedang menghadapi kesulitan dari peralihan penggunaan migas ke energi terbarukan, maka Brunei dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara lain terkait isu ini. Brunei dapat menjalin kemitraan dalam hal penelitian, teknologi, dan kebijakan untuk mencapai tujuan bersama dalam mengurangi emisi dan melindungi lingkungan.

Pembatasan penggunaan migas di masa yang akan datang menuntut brunei untuk mengambil langkah aktif dan juga progresif untuk menghindari mimpi buruk  yang tidak ingin terjadi bagi brunei. Saya sedikit memikirkan apakah Brunei dapat survive dari keadaan tersebut. Sedikit analisis di atas merupakan beberapa cara yang memungkinkan bagi Brunei untuk diimplementasikan dalam menghadapi tantangan ini. Tentunya tidak hanya Brunei yang perlu memikirkan pembenahan ekonomi terkait perubahan orientasi bahan bakar di masa yang akan datang, terdapat negara-negara penghasil minyak bumi lain seperti negara negara timur tengah yang tidak boleh bersantai dengan kenikmatan yang dirasakan sekarang. Sama seperti kita yang tidak boleh bersantai-santai saja dengan kenikmatan yang dirasakan sekarang, tentunya jika tidak berbenah, kondisi kita mungkin akan berubah 180 derajat di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun