Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Destinasi Wisata Luar Angkasa

10 April 2022   14:34 Diperbarui: 10 April 2022   14:53 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Space Walk (foto: NASA-Imagery/pixabay.com)

Wisata luar angkasa sudah membuka pintunya kepada para wisatawannya dengan sudah tersedianya transportasi untuk menunjang kegiatan wisata luar angkasa ini yang tidak hanya dapat menerbamgkan wisatawan ke luar angkasa saja tetapi juga mengunjungi International Space Station.


ISS atau International Space Station sepertinya akan menjadi sebuah destinasi wisata di luar angkasa dengan akan berakhirnya kerjasama antara Rusia dan Amerika serta beberapa negara lainnya dalam pengelolaan International Space Station (ISS) pada tahun 2024-2025 nanti.

Perkembangan yang terjadi saat ini bahwa NASA telah menunjuk sebuah perusahaan asal Texas Amerika yaitu Axiom Space pada bulan Februari 2020 yang lalu untuk membangun module yang dapat ditinggali (habitatable module) pada International Space Station, Axiom Space telah berencana untuk menggunakan module ini untuk kegiatan peneitian dan juga hotel untuk kegiatan wisata luar angkasa.


Bila saatnya nanti ISS sudah berakhir masa operasional nya yaitu pada akhir tahun 2030 nanti, module ini akan memisahkan dari dari ISS dan beroperasi secara mandiri, sehingga sebelum itu terjadi maka excursion pada wisafa luar angkasa akan mencakup berkunjung ke dalam ISS, menarik bukan ?


Sekilas tentang ISS
Internasional Space Station merupakan project kerjasama antara Amerika melalui NASA dan Rusia dengan Roscosmos nya, kedua negara setuju membangun ISSA atau International Space Alpha sebelum akhirnya pada tahun 1998 Jepang, Kanada dan beberapa negara Eropa yang tergabung pada European Space Agency (ESA) ikut serta dan sejak itu pula nama ISSA (International Space Station Alpha) berubah menjadi ISS (International Space Station), walau sudah dihapus namun sebutan Alpha hingga kini masih digunakan untuk ISS.


Kerjasama tersebut akan berakhir pada Desember 2024 dan bila Rusia dan beberapa negara lainnya tidak ingin melanjutkan kerjasamanya maka biaya operasional tahunan ISS akan sepenuhnya ditanggung oleh Amerika yaitu sebesar antara $3-4 milyar per tahunnya dimana kini Rusia menanggung 50% dan sisanya ditanggung oleh Amerika (76 6%), Jepang (12.8%), European Space Agency (8.3%) dan Kanada (2.3%).


Pada tanggal 12 April 2021 yang lalu Presiden Rusia Vladmir Putin pada sebuah pidato sudah menegaskan tidak akan melanjutkan kerjasama pada ISS ini dengan demikian seluruh biaya operasional ISS setelah tahun 2024 nanti akan ditanggung oleh Amerika dan beberapa negara.


Oleh karena itu NASA sejak tahun 2019 sudah mengundang beberapa pihak untuk ikut serta pada ISS untuk kegitan peneitiaan dan komersial setidaknya dari tahun 2025 hingga tahun 2030 ketika ISS sudah habis masa operasionalnya dan menua.


Tour Operator Wisata Luar Angkasa
Ada beberapa perusahaan sudah bersiap menjadi penyedia jasa layanan wisata luar angkasa ini dimana ada tiga perusahaan yang sudah mendekati pada kenyataan yaitu Virgin Galactic milik Richard Branson, Blue Orign milik Jeff Bezos dan SpaceX milii Elon Musk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun