Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mengenal Dua Pesawat Tempur Pilihan TNI-AU dan Klasifikasi Generasi

27 Desember 2021   19:25 Diperbarui: 27 Desember 2021   20:37 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pesawat McDonnell Douglas/Boeing F-15 (pixabay.com)

Tipe selanjutnya yaitu F-15C single seat dan F-15D dibangun dan masuk ke inventory USAF sebagai upgrade dari tipe A dan B.

Pada tahun 1981 pihak Angkatan Udara Amerika mengumumkan program Enhanced Tactical Fighter untuk menggantikan pesawat General Dynamics  F-111 sebagai pesawat tempur multifungsi dimana pabrikan General Dynanics mengajukan pesawat F-16 XL dengan sayap delta sedangkan Mcdonnell Douglas mengajukan pesawat F-15E yang dikembangkan dari pesawat F-15A.
Pihak USAF akhirnya memilih F-15E yang merupakan pesawat tempur multifungsi, berbeda dengan tipe A-D yang murni untuk misi pertempuran di udara.

Pesawat F-15E Striking Eagle mulai masuk inventory USAF pada bulan April 1988 sebagai pesawat tempur multifungsi yang tidak hanya dapat melakukan serangan udara tapi juga target didarat, aerial surveillance dan lainnya.

Pada tanggal 7 April 2021 pemberian nama F-15EX Eagle II dilakukan sebagai varian dari F-15E Striking Eagle.
Pesawat F-15EX dikembangkan dengan mengadopsi dari varian F-15QA yang khusus untuk Angkatan Udara Qatar (QA singkatan dari Qatar Advance).

Pesawat Dassault Rafale (needpix.com)
Pesawat Dassault Rafale (needpix.com)

Pesawat Dassault Rafale.
Pesawat Rafale merupakan pesawat tempur andalan Angkatan Udara dan Laut Perancis pabrikan Dassault Aviation asal Perancis.


Pihak Angkatan Udara dan Laut Perancis mengajukan proposal pada pertengahan tahun 1970 an untuk penyediaan pesawat tempur mereka dimasa datang.


Pihak Kementerian Pertahanan melakukan studi dan hasilnya adalah keperluan akan pesawat tempur yang mampu melakukan tempur di udara, menyerang target darat serta dapat beroperasi di segala cuaca.


Pada beberapa waktu sebelum itu pabrikan Perancis yaitu Dassault bergabung pada program European Combat Aircraft" (ECA) bersama dengan pabrikan Jerman yaitu Messerschmitt-Blkow-Blohm dan pabrikan Inggris yaitu British Aeroscape untuk membangun pesawat tenpur kursi tunggal bermesin tunggal namun program ini gagal pada tahun 1981 dan kemudian muncul program bernama Future European Fighter Aircraft" (FEFA) yang beranggotakan beberapa negara Eropa yaitu Spanyol, Inggris, Jerman Barat, dan Itali pada tahun 1983.

Namun Perancis memutuskan mundur dari program tersebut yang menghasilkan pesawat Eurofigjter typhoon pada tahun 1985, sedangkan Perancis meneruskan program pengembangan pesawat tempurnya sendiri dengan menambah permintaan akan sebuah pesawat tempur yang dapat beroperasi di kapal induk.


Berbeda dengan perbedaan requirement antara USAF dan US Navy, pihak AU dan AL Perancis justru memiliki kemiripan requirement sehingga dapat memotong biaya riset dan pengembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun