Mohon tunggu...
Mauraqsha
Mauraqsha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Staff Biasa di Aviasi.com

Penggemar Aviasi namun terjun di Pariwisata, berlayar pilihan pertama untuk liburan, homestay dan farmstay piihan pertama untuk penginapan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penerbang Wanita di Perang Dunia 2

26 November 2021   05:35 Diperbarui: 26 November 2021   05:48 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senior Airman Katie Hickerson, Public domain, via Wikimedia Commons

Pada masa sebelum dan saat Perang Dunia kedua, aviasi banyak diisi oleh kaum pria sebagai aviator utamanya pada aviasi militer, walau sudah banyak kaum hawa yang telah meraih sertifikat pilot dan memiliki jam terbang cukup namun keterlibatan wanita dalam aviasi masih belum diperbolehkan.

Saat Perang Dunia 2 pecah maka yang terjadi adalah semua pilot ditempatkan di medan pertempuran dan pihak militer pun kekurangan pilot untuk menerbangkan pesawat-pesawat dari pabriknya ke medan pertempuran dan pangkalan militer.

Tidak hanya pesawat baru yang perlu diterbangkan namun juga pesawat pesawat yang memerlukan pemeliharaan sehingga diperlukan penerbang untuk menerbangkannya tanpa harus mengurangi penerbang yang ditempatkan di garis depan pertempuran.

Di Inggris terbentuk organisasi yang didirikan oleh Pemerintah Inggris bernama ATA atau Air Transport Auxiliary yang tujuannya adalah tidak lain melibatkan para penerbang wanita atau aviatrix untuk menerbangkan pesawat-pesawat yang baru diproduksi ke medan pertempuran dan pangkalan militer.

Para penerbang wanita yang masuk ke ATA ini tidak berasal dari Inggris saja namun juga dari berbagai Negara seperti Amerika, Australia, Selandia Baru dan lainnya.

Di Amerika juga ada organisasi serupa yaitu Women Airforce Service Pilot sebagai penggabungan dari Women's Auxiliary Ferrying Squadron (WAFS) dan Women's Flying Training Detachment (WFTD) dimana para penerbang wanita yang tergabung tidak hanya menerbangkan pesawat angkut saja melainkan pesawat tempur dan pembom.

Sang aviatrix pemegang banyak rekor yaitu Jacqueline Cochran yang kemudian memimpin WFTD adalah salah satu penggagas organisasi ini selain dari Nancy Love yang memimpin WAFS sebelum digabung menjadi WASP.

Nah di Soviet ada juga organisasi serupa yang terdiri dari 3 regimen yaitu regimen no.586 untuk pesawat tempur, regimen no.587 untuk pesawat dive bomber dan regimen no. 588 untuk pesawat pembom dimalam hari.

Ketiga regimen ini didirikan pada tanggal 8 Oktober 1941 oleh Pemerintah Soviet yang ketika itu sedang diserang oleh pihak Jerman.

Sesuai urutan, semua penerbang wanita dengan kualifikasi terbaik ada ditempatkan di regimen no.586 kemudian regimen no.587 dan terakhir pada regimen no.588 namun para penerbang wanita di regimen no. 588 inilah yang justru lebih menonjol dan ditakuti oleh pihak Jerman yang ketika itu menguasai beberapa daerah Soviet.

Para penerbang pada regimen no. 588 ini hingga dijuluki oleh militer Jerman sebagai 'Night Witches' atau Wanita Penyihir di malam hari, hal ini karena kedatangan para penerbang wanita ini selain di malam hari juga karena terbang sangat rendah serta dengan memposisikan mesin pesawat pada idle sehingga suara mesin nyaris tak terdengar, sehingga kedatangan mereka digambarkan oleh pihak militer Jerman seperti suara sapu sihir yang datang tak terduga dan meluluhlantahkan pos-pos militer Jerman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun