Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam menggerakkan perekonomian di Bogor, terutama di sektor kuliner. Salah satu bentuk usaha kuliner yang populer di kalangan masyarakat Indonesia adalah mie ayam. Keberadaannya mudah ditemui di berbagai sudut kota, baik di restoran maupun di gerobak pinggir jalan. Salah satu pelaku UMKM yang tetap eksis dan digemari oleh masyarakat sekitar adalah mie ayam "Mang Supri", yang dikenal dengan konsep jualannya menggunakan gerobak sederhana namun memiliki cita rasa istimewa. Mie ayam "Mang Supri" merupakan usaha yang berawal dari niat sederhana untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Mang Supri memulai usahanya dengan sebuah gerobak kayu yang berkeliling dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Meskipun tampak sederhana, mie ayam buatannya memiliki rasa khas dengan bumbu gurih dan kuah kaldu ayam yang kuat, menjadikannya favorit di kalangan pelanggan. Keuletan dan ketekunan Mang Supri dalam menjaga kualitas rasa serta pelayanan yang ramah menjadikan usahanya mampu bertahan di tengah persaingan semakin ketat.
A. Profil Pelaku Usaha
Pak Supri atau sering dikenal dengan Mang Supri adalah seorang pedagang mie ayam yang berusia 56 tahun, beliau tinggal di daerah Cibuluh, Bogor. Beliau berjualan mie ayam setiap hari di satu titik lokasi, yaitu di Taman Heulang tepatnya di pintu belakang SMPN 5 Bogor, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Dengan gerobaknya yang beliau dorong dari rumah menuju lokasi berjualan, usaha ini menjadi sumber penghasilan utama untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
B. Awal Memulai UsahaÂ
Pak Supri memulai usahanya pada tahun 2001 dengan modal sebesar Rp 4 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan untuk membuat gerobak, peralatan dapur, serta bahan baku. Lokasi beliau berjualan, yaitu di Taman Heulang tepatnya di pintu belakang SMPN 5 Bogor. Setiap hari beliau mendorong gerobaknya dari rumah sampai ke lokasi tempat beliau berjualan dari pagi hingga sore. Ia memilih berjualan di lokasi tersebut karena selalu ramai pembeli, karena pelanggan beliau rata-rata anak sekolahan dan pengunjung taman.
C. Lamanya Usaha Berlangsung
Usaha ini sudah bertahan selama 24 tahun. Setiap hari, beliau mendorong gerobaknya dari rumah ke lokasi tempat ia dagang sudah menjadi rutinitas beliau. Usaha berhasil membangun hubungan yang akrab dengan para pelanggan dari berbagai kalangan, seperti pelajar, dan masyarakat sekitar. Cita rasa yang konsisten dan pelayanan yang ramah menjadi alasan pelanggan terus datang kembali. Dengan gerobaknya yang sederhana, kerja keras dan usaha hingga 24 tahun merupakan bukti kesuksesan yang perlu diapresiasi.
D. Kendala yang dihadapi
Dalam menjalankan sebuah usaha tentu ada banyak kendala yang akan di alami seorang pelaku usaha, terdapat beberapa kendala yang sering dihadapi oleh beliau. Salah satu kendala utama adalah cuaca yang tidak menentu, seperti hujan deras, yang dapat memengaruhi jumlah pembeli karena gerobak berjualan di ruang terbuka. Selain itu, kenaikan harga bahan baku, seperti ayam, minyak, dan tepung, turut menjadi hambatan karena dapat mengurangi keuntungan jika tidak diimbangi dengan penyesuaian harga jual. Di sisi lain, karena adanya program Makan Siang Bergizi (MBG) gratis dagangan beliau agak sedikit sepi karena pelanggannya rata-rata adalah anak sekolahan sehingga memengaruhi pendapatan beliau. Meskipun begitu, dengan penuh kerja keras, beliau tetap berusaha mempertahankan usahanya agar tetap berjalan.
E. Solusi yang harus diterapkanÂ
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, beliau dapat menerapkan beberapa solusi yang efektif. Saat cuaca tidak menentu, beliau bisa menyiapkan tenda tambahan atau mencari lokasi berjualan yang memiliki atap agar tetap dapat melayani pembeli saat hujan. Untuk menghadapi kenaikan harga bahan baku, beliau dapat menjalin kerja sama dengan pemasok tetap agar mendapatkan harga yang lebih stabil. Sementara itu, untuk menanggapi dampak dari program Makan Siang Bergizi (MBG), beliau bisa menyesuaikan waktu jualan dengan jam pulang sekolah atau memperluas target pasar dengan berjualan di area perkantoran atau perumahan sekitar. Dengan langkah-langkah tersebut, usaha beliau dapat tetap bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan.
F. Harapan ke depannyaÂ
Beliau berharap usahanya dapat terus berkembang dan suatu saat bisa memiliki tempat tetap yang lebih nyaman bagi pelanggan, tidak hanya berjualan dengan gerobak di pinggir jalan. Dengan kerja keras, kejujuran, dan semangat pantang menyerah, beliau yakin usahanya bisa menjadi lebih maju dan bisa memberikan lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.
G. KesimpulanÂ
Usaha yang dijalankan oleh Pak Supri menunjukkan bahwa keberhasilan dalam dunia UMKM tidak hanya bergantung pada modal besar, tetapi juga pada ketekunan, konsistensi rasa, dan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Meski menghadapi berbagai kendala seperti cuaca, dan kenaikan harga bahan baku, semangat beliau untuk terus berinovasi dan beradaptasi membuat usaha ini tetap bertahan. Melalui dedikasi dan kerja keras, usaha beliau mampu memberikan inspirasi bagi pelaku UMKM lain untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI